Advertorial
Intisari-Online.com - Tak heran jika Rusia disebut sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia, salah satunya karena kekuatan angkatan lautnya.
Rusia memiliki kekuatan Angkatan Laut yang luar biasa.
Angkatan Laut Rusia memiliki kapal selam yang dilengkapi dengan persenjataan canggih, salah satunya kapal selam Borei II.
Kapal selam Borei II baru Moskow bahkan mampu meluncurkan rudal balistik antarbenua.
Baca Juga : Rusia Punya 72 Kapal Selam, Masih Lebih Banyak Daripada Amerika Serikat
Kapal ini juga dipersenjatai dengan senjata hipersonik.
Bahkan, sebuah laporan intelijen AS mengklaim bahwa armada kapal selam nuklir baru milik Rusia ini akan siap berperang pada tahun 2024.
Setiap kapal selam dapat meluncurkan hingga 200 senjata hipersonik, yang dapat menimbulkan ancaman besar bagi Barat jika perang dunia pecah.
Senjata hipersonik memiliki kecepatan sekitar 1 mil (1,6 km) per detik, yang membuatnya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Baca Juga : Bisakah Calo Beroperasi di Penerimaan CPNS 2018? Ternyata Begini Jawabannya
Borei II adalah kapal selam kelas pertama yang dikembangkan oleh Rusia sejak puncak Perang DIngin, menurut CNBC.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, diperkirakan telah memangkas dana proyek militer lainnya untuk mendanai program ambisius ini.
Awal tahun ini, Putin mengklaim bahwa arsenal hipersonik Rusia 'tak terkalahkan'.
Saat berpidato di Moskow, Putin mengatakan bahwa pengembangan senjata ini akan membuat pertahanan NATO 'tidak berguna'.
Baca Juga : Gunakan WC Umum Terlalu Lama, Seorang Pria Tewas Setelah Dipukuli
Mengabaikan kekhawatiran tentang konflik yang akan segera terjadi antara Rusia dan AS, Putin mengatakan, "Kani tidak memiliki rencana untuk menjadi penyerang."
Putin juga mengatakan bahwa Rusia tidak akan mengambil apa pun dari siapa pun. Militer Rusia yang kuat adalah penjamin perdamaian di Bumi.
Namun, penggunaan senjata nuklir untuk melawan Rusia atau sekutu-sekutunya dalam bentuk serangan apa pun, akan dianggap sebagai serangan nuklir terhadap Rusia.
Putin berkata, "Sebagai tanggapan, kam akan mengambil tindakan secara instan, tidak peduli apa konsekuensinya. Tidak ada yang meragukannya."
Saat ini, bahkan Amerika Serikat tidak mampu untuk mempertahankan diri terhadap senjata hipersonik milik Rusia tersebut.
Pada bulan Maret lalu, komandan nuklir utama militer AS memperingatkan bahwa Rusia 'mengembangkan senjata hipersonik secara agresif'.
Jenderal Angkatan Udara AS, John E Hyten menambahkanbahwa AStidak memiliki pertahanan yang dapat menangkal senjata itu jika serangan terjadi.
"Reaksi kami akan menjadi kekutan pencegahan, yang akan menjadi Triad dan kemampuan nuklir yang harus direspon sebagai sebuah ancaman."
Baca Juga : SPR 2, Senapan Khusus para Sniper Bikinan Pindad yang Mampu Menembus Tank