Intisari-Online.com - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara luas dihormati sebagai militer dengan peralatan yang mutakhir.
IDF dilengkapi dengan kapasitas cyberwar yang sangat mematikan, intelijen yang memata-matai dunia, sistem pertahanan rudal yang canggih, angkatan udara yang terkenal, dan kader pasukan khusus yang terlatih.
Namun, sebuah kritikan pedas disampaikan oleh seorang pensiunan jenderal mengenai budaya dan kesiapan IDF.
Kritik disampaikan oleh Mayor Jenderal Yitzhak Brick awal bulan ini.
Baca Juga : Pesawatnya Ditembak Jatuh Israel, Rusia Langsung Gelontorkan Sistem Pertahanan Udara Tercanggih untuk Suriah
Brick adalah pejuang perang Yom Kippur 1973, dan telah menjadi ombudsman IDF selama dekade terakhir.
Dalam dokumen tebal yang dikirim ke Menteri Pertahanan dan Komite Knesset serta Urusan Luar Negeri dan Keamanan, Brick merinci tentang kelemahan dalam kemampuan operasional IDF dan doktrin pertempuran-perang.
Laporan ini sebenarnya 'rahasia', namun dipastikan bocor karena informasi telah menyebar dengan luas.
Dalam laporannya, Brick mengklaim bahwa IDF tidak siap untuk menghadapi perang berskala besar dan menyerukan komisi penyelidikan eksternal.
Baca Juga : Nelson Mandela: Dibebaskan dari Penjara Setelah Sebelumnya Ditempatkan di Tahanan Berkolam Renang
Para petinggi tentu saja mengelak dengan tegas mengenai laporan tersebut dan bersikeras bahwa IDF berada pada puncak kesiapan berperang.
Sementara mantan auditor departemen pertahanan berbicara guna mendukung klaim Jenderal Brik.
Kepala staf Angkatan Darat telah membentuk komite untuk memeriksa laporan, tetapi langkah ini juga mengundang kritik, karena anggota komite adalah orang dalam tentara.
Source | : | economist.com,bloomberg.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR