Find Us On Social Media :

Drama Penangkapan Osama Bin Laden: Perlu Konfirmasi Ganda Sebelum Yakin Bahwa Target Adalah Benar

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 27 September 2018 | 18:08 WIB

Intisari-Online.com – Banyak tulisan, film, dan kisah dokumenter seputar operasi militer perburuan Osama bin Laden telah dibuat. Tapi buku ini ditulis oleh salah satu pelaku tim khusus yang menyerbu tempat persembunyian pemimpin Al Qaeda itu di Abbottabad, Pakistan, pada dini hari 2 Mei 2011.

Demi kerahasiaan, nama-nama dan sejumlah detail peristiwa disamarkan, termasuk nama asli penulis.

Dicukil dari buku No Easy Day: The Autobiography of a Navy SEAL, tulisan Mark Owen & Kevin Maurer, oleh Mayong S. Laksono, yang diterbitkan di Majalah Intisari edisi Juni 2013 dengan judul Operasi Senyap Memburu Osama Bin Laden

--

Sementara itu, di Gedung Putih, Presiden Obama dan para penasihatnya masih membahas pelbagai cara. Belum ada persetujuan serangan darat. Kami baru diizinkan memulai persiapan dan melakukan latihan.

Baca Juga : Osama bin Laden, Dalang Serangan 9/11 yang Berhasil Ditemukan dan Dibunuh CIA Berkat Teknologi Canggih Ini

Salah satu opsi adalah serangan udara dengan pesawat pengebom B-2 Spirit. Menteri Pertahanan Robert Gates setuju karena cara itu akan melepaskan Amerika dari tuduhan invasi dan melanggar kedaulatan Pakistan.

Lagi pula Amerika memiliki reputasi buruk dalam serangan darat. Contoh paling nyata adalah kegagalan Operation Eagle Claw di Teheran tahun 1980, menyebabkan Presiden Carter gagal menuju masa jabatan kedua.

Tapi serangan udara memerlukan 16 ton bom pintar karena harus menjangkau kedalaman 10 m agar efektif jika rumah itu memiliki bunker. Jumlah korban pasti besar dan sulit diidentifikasi. Sebelum keputusan diambil, kepastian harus final, bahwa Bin Laden ada di sana.

Sebetulnya dari citra hasil pengintaian pesawat tanpa awak kami bisa melihat Osama berjalan di halaman kompleks itu. Kami menjulukinya The Pacer. Tapi kelak, dalam operasi, kami menggunakan idiom khas Amerika: Geronimo.

Baca Juga : Mengenang 11 September yang Mengerikan, Runtuhnya Menara Kembar, dan Keterkaitan Osama bin Laden

Tapi sekarang, ketika belum ada perintah dari presiden, kami hanya berlatih dengan mock-up seukuran aslinya, juga senjata, peledak, pendobrak, dan Black Hawk betulan.

Kami sempat didatangi para petinggi AL seperti Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen, Komandan Operasi Khusus berkedudukan di Tampa dan pernah menjadi komandan DEVGRU Laksamana Eric Olson, serta Komandan Operasi Khusus Gabungan Laksamana Madya Bill McRaven.