Find Us On Social Media :

Kebiasaan Makan di India: Tanpa Daging Sapi, Bumbu Pedas, dan Duduk Mengelilingi Hidangannya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 20 September 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com – Kantor Berita AFP telah menulis suatu seri karangan. Judulnya "Kebiasaan makan di seluruh dunia". Tidak semua kami ambil, tetapi inilah beberapa diantaranya. Mungkin menarik juga sebagai bahan perbandingan.

Seperti yang pernah tertuang dalam Majalah Intisari edisi April 1978, dengan judul Dari Daging Panggang Argentina Sampai Pangsit Peking.

--

PM Morarji Desai, makannya hanya sayur, yoghurt, buah, sedikit manisan dan bawang putih. Pada suatu daftar yang dikirim ke London oleh sekretarisnya sejenak sebelum kunjungannya kepada ratu bulan Juni tahun yang lalu di sebut bahwa sebelum makan ia harus diberi lima siung bawang putih. Minumannya air masak,  susu sapi, sari wortel dan sari buah.

Baca Juga : Serba Cepat, Kebiasaan Makan di Amerika Serikat Itu Ibarat Mesin Waktu

Daftar itu tidak menyebut air seni, biarpun sudah umum diketahui bahwa ia mengikuti apa yang disebut "auto urine therapy" . Setiap hari ia minum 17,5 centiliter air seninya sendiri. Kebiasaan ini tidak aneh di antara orang India.

Namun menu PM Desai ini bukan menu umum di India. Orang India rata-rata, (artinya yang tidak miskin sekali) makan hasil-hasil setempat. Misalnya nasi, kue terigu atau sayur, terutama pure dari "lentils" yang dikenal sebagai "dal".

Orang India umumnya kalau makan bersama akan duduk di lantai mengelilingi hidangannya.  Mereka mengambil makanan dengan tangan kanan.

Nampan besar itu penuh dengan masakan pedas seperti kare, mungkin ayam atau daging kambing dengan saus, dal, kentang, kembang kol (dihidangkan dalam porsi kecil) dan kue tepung terigu yang disebut "chapati".

Baca Juga : Di Argentina, Kebiasaan Makan Daging Panggang Pun Jadi Alat Propaganda Rezim Militer

Chapati itu dipotong-potong dan bisa juga dimanfaatkan sebagai sendok atau untuk menyerok sop.

Sebagian besar orang India tidak makan daging. Terutama di selatan. Namun banyak juga ayam dan kambing yang dimakan. Babi hanya untuk mereka yang rendah taraf sosio ekonomisnya.

Daging sapi, hanya ada di daerah orang Islam dan harganya sangat murah, yakni 4 rupees (kurang lebih Rp.210) sekilo, tidak perduli daging dari bagian mana. Namun ini tidak berarti sana surga bagi pemakan daging sapi.