Advertorial
Intisari-Online.com –Orang Jepang punya kebiasaan untuk mengundang temannya mandi bersama.
Kita tidak perlu berpikir yang bukan-bukan, karena undangan itu justru merupakan suatu kehormatan dilihat dari sudut Jepang.
Mari kita simak tulisan Nobuhisa Honjo, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1987.
Bagi orang di negeri lain, mandi hanya merupakan masalah kebersihan. Berbeda dengan orang Jepang, mandi juga mempunyai makna religius, semacam penyucian pikiran dan tubuh. Tidak heran bila mandi menjadi bagian dari kepercayaan mereka.
Kebersihan itu penting dalam agama nasional mereka, Shinto. Supaya dapat berhubungan dengan para dewa, mereka perlu membersihkan diri dulu.
Baca Juga : Pengalaman Job Training di Jepang: Harus Rajin Tanya Kalau Mau Makan
Walau kepercayaan zaman sekarang cukup menyimbolkannya dengan mencuci mulut dan tangan dengan air dingin, agama Shinto tetap berpegang kuat pada ‘kebudayaan mandi'nya.
Tempat bergosip
Yang jelas, bila mandi ala Jepang (O-furo), Anda harus menggosok tubuh sampai bersih dulu sebelum masuk ke tong mandi. Dengan demikian air di dalam tong akan tetap bersih.
Tong mandi orang Jepang biasanya lebih dalam, minimal 60 cm. Sehingga bila kita duduk atau jongkok, air hangat dalam tong ltu mencapai pipi.
Baca Juga : Makan Siang Bersama di Sekolah Jepang Ternyata Menyimpan 'Rahasia' Besar
Berendam di dalam bak berukuran besar dengan air hangat mengalir di dalamnya memberikan berbagai macam perasaan nikmat. Inilah salah satu alasan mengapa orang Jepang suka mandi di tempat-tempat mandi umum di daerah sumber air panas sejak berabad-abad lalu.
Namun, jumlah pemandian umum sekarang menurun. Berkat perbaikan standar hidup bangsa, boleh dikatakan 90% keluarga Jepang sekarang memiliki bak mandi di rumahnya.
Sejak tahun 1984 di Jepang tinggal sekitar 14.000 tempat mandi umum. Jadi jumlahnya sudah jauh menurun sejak zaman puncaknya pada tahun 1964 yang mencapai 23.000.
Walau demikian beberapa orang ada yang menganggap bak mandi keluarga terlalu kecil bila ingin bersenang-senang. Di samping itu mandi ramai-ramai merupakan pengalaman yang menyenangkan, bisa saling menyebarkan gossip.
Baca Juga : Jangan Salah Arti, di Jepang Mengangguk Ramah Bisa Berarti ‘Tidak’
Di masa lampau, rumah mandi benar-benar merupakan tempat berkumpul. Di sana orang bisa tinggal sampai berjam-jam, karena setelah mandi mereka bisa bermain, makan, minum teh atau sake, bahkan bermalas-malasan.
Rumah-rumah mandi umum kini bukan lagi sebagai pusat hidup komunal, tapi beberapa pemilik rumah mandi berusaha untuk menghidupkan kembali tradisi ini dengan membangunnya di pusat-pusat kebudayaan dan hiburan lain.
Kini makin banyak tempat mandi umum yang dilengkapi fasilitas lain berupa peralatan yang harganya terlalu mahal atau terlalu banyak makan tempat kalau mau dipasang di rumah sendiri.
Ini termasuk Jacuzzi, mandi untuk pengobatan, sauna, mesin-mesin latihan dan kursi pijat. Sehingga tidak berlebihan bila dikatakan, Jepang adalah bangsa kedua pencita tempat pemandian umum setelah bangsa Romawi kuno.
Baca Juga : Mengerikan! Seperti Inilah Proses Hukuman Mati di Jepang
Jangan langsung nyemplung
Di Jepang ada sekitar dua ribu sumber air panas yang dijadikan tempat liburan akhir minggu. Pada siang hari pengunjung berjalan-jalan, bermain tenis atau golf, ski atau memancing.
Pada sore harinya mereka berendam di bak-bak mandi yang dibuka bagi seluruh tamu yang berada di penginapan atau hotel. Di beberapa tempat pemandian air panas tertentu, pria dan wanita mandi bersama, tergantung pada tradisi setempat.
Bagi orang Jepang, mengundang tamu untuk mandi air panas merupakan suatu kehormatan.
Baca Juga : 'Karang Bunuh Diri', Tempat Ribuan Tentara Jepang Bunuh Diri karena Malu Setelah Kalah Perang
Namun, rupanya undangan semacam itu kadang-kadang bisa diterima lain oleh tamu orang asing. Pernah suatu kali seorang profesor Jepang mengundang seorang mahasiswanya dari Indonesia ke rumahnya.
Kala itu di Jepang kebetulan sedang musim panas dan udara lembap. Sehingga waktu si mahasiswa tiba di rumah profesor tersebut, dia sudah mandi keringat.
Sebagai seorang tuan rumah yang baik, profesor itu menawarkan pemuda itu untuk mandi. Apa mau dikata, si mahasiswa Indonesia tadi jadi berang, karena dianggapnya tawaran itu muncul karena profesor itu menganggap dia bau!
Demikianlah bila Anda diundang mandi di Jepang, sebenarnya itu suatu kehormatan. Hanya hati-hati, jangan langsung melompat masuk ke dalam tong mandi tersebut, karena suhu air yang biasanya mencapai 42 – 43oC itu kemungkinan terlalu panas buat Anda.
Baca Juga : Suporter Jepang Pungut Puntung Rokok di GBK Senayan, Ternyata di Jepang Kebersihan Sudah Diajarkan Sejak TK