Advertorial
Intisari-Online.com – Kantor Berita AFP telah menulis suatu seri karangan. Judulnya "Kebiasaan makan di seluruh dunia". Tidak semua kami ambil, tetapi inilah beberapa diantaranya. Mungkin menarik juga sebagai bahan perbandingan.
Seperti yang pernah tertuang dalam Majalah Intisari edisi April 1978, dengan judul Dari Daging Panggang Argentina Sampai Pangsit Peking.
--
Orang harus makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan. Rupanya prinsip itu masih melekat pada orang Amerika.
Baca Juga : Aksi Makan Hamburger Sekali Telan Darren Bray Berujung Maut
Setiap emigran memang membawa masakan-masakannya sendiri yang memperkaya menu tuan rumah, tetapi masakan Amerika umumnya memang sehat, tetapi bukan masakan yang bisa dikenang.
Kalau mau makan enak, mereka umumnya ke restoran Perancis yang harganya juga setinggi langit.
Hamburger tetap "raja" kalau dilihat dari jumlah yang dihabiskan. Seorang Amerika rata-rata makan lima setiap minggu. Ini berarti 55 milyar hamburger setahun. Alasannya karena harganya relatip murah, cepat dimakan, dan sementara perut tidak akan minta diisi lagi.
Makanan nasional lain yang juga disukai di negara di mana orang tidak suka membuang waktu ini ialah "hot dog." Pekerja pada waktu makan siang sering tampak makan roti dengan sosis ini di pinggir jalan.
Baca Juga : Ada Sejarah Unik di Balik Nama 'Hot Dog', Benarkah Dulu Terbuat dari Daging Anjing?
"Pretzel", semacam "kue asin" juga merupakan simbol negara terkaya di dunia ini. Namun umumnya seorang Amerika yang jauh dari rumah tidak makan. la hanya jajan. Orang Amerika jarang ke restoran siang hari, kecuali untuk makan siang bisnis.
Sandwich yang dibeli di pojok jalan cukup untuk mengisi perut sampai malam hari.
Seperti penduduk Amerika lain, orang New York makan hangat pagi dan malam hari. Makan pagi gaya Inggeris merupakan tradisi kuat yang memungkinkan orang kenyang sampai makan malam, yaitu satu-satu kesempatan keluarga bisa berkumpul.
Kalau semua lelah, mereka harus makan dingin. Namun oven mikrowave, mesin pencuci piring dan ribuan alat listrik lain merubah dapur menjadi laboratorium.
Baca Juga : Lupakan Hamburger; Serangga Lebih Bermanfaat untuk Manusia dan Alam Sekitar!
Orang Amerika biasanya belanja sekali seminggu dan 18 persen dari penghasilannya masuk perut. Banyak masakan dijual dalam bentuk beku dan kalau mau dimakan cukup digodok dalam air panas selama 10 menit. Bahkan dessert juga sudah dijual siap di makan. Orang tinggal membuka plastik saja.
Sayur juga bisa dibeli dalam kaleng atau beku, karena serba cepat. Roti dibuat dalam jumlah besar. Piring yang dimasukkan ke dalam oven cukup dibuang selesai dipakai. Demikian pula piring yang dipakai kalau orang mengadakan pesta prasmanan.
Daging yang dibungkus dalam kertas cellophane dan sudah diiris itu memang empuk, tetapi rasanya hambar. Sari buah "asli" disajikan dalam gelas karton, sedangkan gula diganti dengan saccharine yang cocok untuk mereka yang diit terus.
Sop dalam kaleng harus dipanasi sebelum disajikan, sangat populer di antara para artis pop. Dan karena anggur masih merupakan minuman mewah setiap orang minum bir.
Baca Juga : 4 Kebiasaan Makan yang Tak Boleh DIlakukan Jika Ingin Membentuk Massa Otot
Semuanya ini memberi kesempatan pada rakyat Amerika untuk mengkonsentrasikan diri pada program TV.
Biarpun Amerika negara kaya "T-bone steak" dan Sirloin steak, tetap merupakan makanan mewah. Yang rupanya akan menjadi daging nasional ialah ayam. Ini juga karena ekonomi.
Masakan ayam yang disebut "Southern fried chicken" barang ekspor yang populer.
Masakan daerah biasanya yang paling baik, termasuk masakan khusus Louisiana dan bagian selatan lain (ikan dengan saus, pecan pie), jagung bakar dari negara-negara bagian Amerika Tengah dan makanan yang lebih pedas dari pantai Barat.
Baca Juga : Duh, Betapa Esentriknya Kebiasaan Makan 9 Diktator Kejam Ini (2)
Bagi seorang Eropah cara makan Amerika sering tampaknya seperti mesin waktu. Pada jam makan mereka hanya makan keju, yang dibumbui dengan bawang, bacon atau pimento, dioleskan di atas toast kecil-kecil.
Sebagai hidangan permulaan mereka umumnya menyajikan slada. Hanya dressingnya berbeda. Adakalanya French dressding atau dressing lain seperti Russian sauce.
Khususnya orang New York, entah karena masakan di rumah tidak enak, sekali seminggu- orang suka makan di luar. Umumnya pada hari Minggu kalau orang tidur sepuas-puasnya. Pada hari itu ada "brunch".
Maksudnya menu harga pasti yang disajikan setelah pukul 3 sore. Harga bersaing. Dekornya khas: ruangan agak gelap seperti ruangan bawah sebuah hotel di tempat peristirahatan musim dingin, atau dihiasi dengan ribuan tanaman hijau. Mungkin suasana vitu yang menarik orang, bukan masakannya.
Baca Juga : Kebiasaan Makan Yang Baik
Namun orang Amerika yang tahu gengsi harus makan di restoran Perancis. Sekolah hotel dan restoran dibuka di mana-mana dan kokinya diundang dari seberang samudera. Buku resepnya ditanggung laris.
Koran-koran besar juga mempunyai kolom masakan yang sangat disegani para koki.
Restoran baik memang harus mempunyai koki Perancis. Dan kalau tidak mau bangkrut kadang-kadang juga mempunyai pelayan Perancis. Tetapi harganya juga sepadan. Ada yang mempunyai menu utama yang harganya 90 dolar.
Baca Juga : McDonald's si Raja Hamburger (1)