Find Us On Social Media :

Pada Suatu Masa, Jumlah Wanita Pernah 17 Kali Lipat dari Jumlah Pria, Ini Waktu dan Penjelasannya

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 18 September 2018 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com- Sekitar 7.000 tahun yang lalu selama masa Neolitik, sesuatu yang sangat aneh terjadi pada keragaman genetik manusia.

Selama 2.000 tahun berikutnya, dan terlihat di seluruh Afrika, Eropa dan Asia, keragaman genetik kromosom Y (kromosom yang membawa sifat laki-laki) runtuh.

Hal itu mengakibatkan seolah-olah hanya ada satu laki-laki untuk setiap 17 wanita.

Sekarang, melalui pemodelan komputer, peneliti percaya mereka telah menemukan penyebab dari fenomena misterius ini.

Baca Juga : 500.000 Tahun Lalu, Manusia Purba Ternyata Punya Tangan Setangkas Kita

Yakni sebuah pertempuran yang terjadi antara klan patrilineal.

Sebab ini lebih dekat pada lingkungan sosial antara 12.000 atau 8.000 tahun yang lalu ketika manusia bergeser ke budaya yang lebih agraris dengan struktur patrilineal.

Bahkan, penurunan keragaman genetik tidak berarti bahwa ada penurunan populasi.

Jumlah laki-laki bisa saja tetap sama, sementara kumpulan laki-laki yang menghasilkan keturunan menurun.

Baca Juga : Jet Tempur F-22 Raptor Memang Diklaim Sangat Mematikan, Namun Ternyata Punya Satu Persoalan!

Ini adalah salah satu skenario yang diajukan oleh para ilmuwan yang menulis makalah tahun 2015.

"Alih-alih 'survival of the fittest' dalam arti biologis, akumulasi kekuasaan itu telah meningkatkan keberhasilan reproduksi dari sejumlah laki-laki yang dapat bertahan pada lingkungan sosial." kata ahli bilogi komputasional, Melissa Wilson Sayres.

Namun, itu tidak menjelaskan mengapa ada sedikit variasi antara klan yang berbeda.

Jika pertempuran menyapu bersih seluruh klan, maka itu akan menyapu banyak garis keturunan laki-laki dan mengurangi varian kromosom Y.

Baca Juga : Seorang Pria di Sukabumi Meninggal Setelah Main Bulu Tangkis, Benarkah Olahraga Bisa Memicu Serangan Jantung?

Pemodelan komputer telah memverifikasi masuk akal skenario ini.

Simulasi menunjukkan bahwa perang antara klan patrilineal, memiliki efek drastis pada keragaman kromosom Y dari waktu ke waktu.

Ini berarti bahwa klan patrilineal yang bertikai adalah penjelasan yang paling mungkin.

Intinya, perubahan budaya dalam organisasi politik dan sosial ternyata dapat menjangkau hingga ke pola variasi genetik.

Baca Juga : Cerita Anna Anderson yang Berhasil Menipu Orang Selama 64 Tahun dengan Mengaku Sebagai Putri Raja