Find Us On Social Media :

Israel Sudah Terbiasa Meneror: Begitulah Cara Awal Mereka untuk Mendirikan Negara!

By Intisari Online, Minggu, 16 September 2018 | 16:15 WIB

Pasukan Inggris pun bertindak tegas dengan cara menangkap para teroris Yahudi dan mengeksekusinya.

Tapi kelompok militan Yahudi ternyata membalas dengan cara yang sama. Mereka menculik dua tentara Inggris dan mengeksekusinya dengan cara digantung.

Kendati mendapatkan tindakan represif oleh militer Inggris, teror yang dilancarkan oleh militan Israel terus berlangsung dan makin tak terbendung.

Pemerintah Inggris di Palestina pun makin kewalahan dan akhirnya mengambil langkah politis yang secara tidak langsung sangat menguntungkan warga Yahudi.

Pada bulan Februari 1947 Menteri Luar Negeri Inggris, Ernest Bevin, mengumumkan bahwa Inggris akan menyerahkan persoalan Palestina kepada PBB.

Inggris bahkan akan mengembalikan mandatnya atas Palestina yang berakhir pada 14 Mei 1948. Pasukan Inggris di Palestina juga akan segera ditarik secara bertahap.

Setelah masalah Palestina diambil alih oleh PBB, langkah yang kemudian diambil PBB adalah membentuk komisi khusus untuk menyelesaikan masalah warga Yahudi dan Arab Palestina.

Komisi khusus itu pun kemudian memberikan rekomendasi yang materinya tidak berbeda jika dibandingkan dengan Deklarsi Balfour yang menyodorkan saran dibentuknya negara Israel dan Arab Palestina.

Baca Juga : Jai Singh, Raja India yang Gunakan Mobil Mewahnya untuk Mengangkut dan Membersihkan Sampah

Sementara Kota Yerusalem berada di bawah pengawasan perwalian internasional.

Rekomendasi itu pada bulan November 1947 disetujui oleh Majelis Umum PBB, termasuk disetujui juga oleh negara AS dan Uni Soviet, sedangkan Inggris sendiri menyatakan abstain.

Namun seperti dari awal, rekomendasi itu kembali ditolak oleh negara-negara Arab yang menentang pembagian wilayah Palestina tersebut karena dianggap tidak adil, khususnya bagi warga Arab-Palestina.