Find Us On Social Media :

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Indonesia Justru Masuk Daftar Negara dengan Risiko Krisis Moneter Paling Kecil

By Intisari Online, Selasa, 11 September 2018 | 09:15 WIB

Meski begitu, Indonesia dipandang cukup resilien dalam menghadapi kondisi tersebut, terlihat dari cadangan devisa yang cukup tinggi untuk menahan pelemahan nilai tukar lebih lanjut.

Selain itu, pemerintah pun telah melakukan serangkaian upaya untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan.

Rasio utang Indonesia pun dipandang masih cukup baik. Dengan cadangan devisa yang tercatat 117 miliar dollar AS dan rendahnya rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB), Indonesia masih cukup kuat dalam menahan pelemahan nilai tukar.

2. Brasil

Nilai tukar real Brasil terpuruk terhadap dollar AS selama 2,5 tahun terakhir. Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga di AS dan ketidakpastian politik di Negeri Samba tersebut.

Namun, di sisi lain, perekonomian Brasil sedang mengalami pemulihan meski masih cenderung underperform, yang didorong konsumsi dalam negeri.

Pertumbuhan ekonomi Brasil sejauh ini mencapai 1,1 persen, jauh dibawah ekspektasi sebelumnya, yakni 2,7 persen.

Bank sentral Brasil pun telah melakukan serangkaian upaya stabilisasi real, antara lain kebijakan swap valas.

Awal Agustus 2018 lalu pun suku bunga acuan ditahan di level 6,5 persen.

3. Kazakhstan

Sama seperti negara-negara berkembang lainnya, nilai tukar mata uang tenge Kazakhstan juga melemah terhadap dollar AS.

Bank sentral Kazakhstan menyebut, nilai tukar tenge melemah lantaran ketegangan geopolitik, kebijakan proteksionisme AS, dan sanksi yang diterapkan terhadap Rusia, China, dan Turki.