Find Us On Social Media :

Tragis! Gara-gara Telur Ulang Tahun, Mata Pemuda 19 Tahun Ini Jadi Buta

By Agus Surono, Senin, 5 Juni 2017 | 17:00 WIB

Akibat lemparan telur, mata kiri Yusuf mengalami kebutaan.

Intisari-Online.com – Maksud hati membuat kejuatn seseorang, namun ternyata kejutan itu mengejutkan semuanya.

Adalah peristiwa ulang tahun Muhammad Yusur Permana yang menjadi pangkal persoalan ini.

Di acara ulang tahunnya itu, sebuah telur mendarat di mata kirinya. Maksud teman-temannya ingin membuat kejutan. Dua hari setelah kejadian itu, mata kiri Yusuf terasa perih dan lima hari kemudian, mata tersebut mengeluarkan nanah hingga tidak bisa dibuka.

(Baca juga: Kabupaten Mamuju Kembali Diteror Ular Piton, Ukuran dan Panjangnya Bikin Kaki Gemetar)

Remaja usia 19 tahun asal Leuwi Jambe, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor itu akhirnya mengalami kebutaan.

Dokter spesialis mata, dr. Gilbert Simanjuntak, Sp.M, mengatakan, kebutaan yang dilami Yusuf bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain putusnya saraf mata akibat benturan antara telur dan mata. Kondisi itu dikenal dengan istilah traumatik optik neuropatik (TON).

“Kedua, serpihan telur itu merobek kornea matanya. Atau mungkin ada yang luka kemudian infeksi,” kata Gilbert saat dihubungi oleh Kompas.com pada hari Sabtu (3/6/2017).

Gilbert mengatakan, bakteri juga dapat berperan merusak kondisi mata. Namun, dalam peristiwa yang dialami Yusuf, bakteri tidak datang dari dalam telur. “Kulit telur itu mungkin saja banyak jamur. Lalu, kalau kena jamur bisa buta,” ucapnya.

Bakteri Pseudomonas aeruginosa, misalnya, merupakan bakteri yang sangat ganas dan berbaya bagi mata. Bila mengenai mata, cukup satu hingga dua hari bagi pasien untuk mengalami kebutaan. “Datangnya bisa dari kulit telur saat kena mata Yusuf,” ujar Gilbert.

Kasus Yusuf bukanlah yang pertama. Tahun 2013 lalu misalnya, Ann Doody seperti diberitakan Irish Times buta akibat lemparan telur remaja iseng. Doody diperlakukan bak sasaran tembak. Usai melempar dari dalam mobil, si remaja berteriak, "Yeah, saya tepat sasaran!"

Setelah mengetahui bahwa telur bisa berujung petaka bila tak digunakan semestinya, maka setelah kasus Yusuf, ada baiknya kita belajar dan berhenti melakukan perayaan ulang tahun dan lainnya dengan melempar telur mentah.

Lebih baik ceplok saja

Ajakan itu sebenarnya telah digaungkan JM Durnian dari Royal Liverpool University Hospital lewat hasil penelitian berjudul "Here’s egg in your eye: a prospective study of blunt ocular trauma resulting from thrown eggs" yang dipublikasikan di Emergency Medical Journal, 23 Oktober 2006.

Durnian dan tim melakukan evaluasi pada pasien Royal Liverpool University Hospital yang mengalami cedera mata akibat lemparan telur pada periode November 2004 hingga Desember 2005. Dari 18.000 kasus, 13 pasien yang umumnya menerima lemparan telur saat perayaan Halloween mengalami cedera serius.

Ke-13 pasien itu mengalami beragam cedera mulai pendarahan hingga luka dan tertariknya retina yang berakibat pada hilangnya penglihatan. Hanya satu orang yang mengalami cedera sangat ringan dan bisa keluar rumah sakit dengan mata normal, lainnya mengalami cedera serius.

Satu orang mengalami luka sangat serius sehingga perlu operasi untuk mengembalikan penglihatannya. Setelah operasi, matanya normal, hingga kemudian ia bersin. Tekanan saat bersin berpadu dengan cedera yang dialami membuat retina tertarik. Ia dirawat lagi dan akhirnya bisa sembuh.

(Baca juga: Nenek 70 Tahun Ini Sudah 28 Tahun Tak Mengonsumsi Gula, Hasilnya Sungguh Luar Biasa)

"Ukuran telur sama dengan bola squash, dan lebih berat. Itu artinya ukuran telur pas dengan bola mata dan bisa mengakibatkan cedera akibat benda tumpul, bahkan jika dilempar dengan tangan," jelas Durnian di dalam publikasinya.

Durnian mengatakan, ada cara lain untuk merayakan Halloween dan dalam konteks Indonesia, ulang tahun. Jika masih ingin menggunakan telur, orang bisa membuat telur dadar sehingga tak berbahaya jika kena mata. Orang juga bisa memakai benda lain yang lunak.

Jangan cuma kasihan pada Yusuf. Jadikan nasib malangnya sebagai pelajaran sehingga tak ada lagi orang yang mengalami kebutaan karena kecerobohan.