Find Us On Social Media :

Di Ende, Bung Karno Dikucilkan dari Keramaian, Namun Justru di Situlah Pancasila Dilahirkan

By Ade Sulaeman, Kamis, 1 Juni 2017 | 10:30 WIB

Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Pohon sukun yang kini disebut Pohon Pancasila -- menjadi peneduh patung Bung Karno -- adalah pohon sukun yang ditanam tahun 1981. Pohon sukun asli saat Bung Karno di Ende tumbang sekitar tahun 1960.

(Baca juga: Pancasila Lebih Penuhi Kebutuhan Manusia, Dibanding Declaration Of Independence atau pun Communist Manifesto)

Setelah mengunjungi patung Bung Karno di bawah pohon sukun, wisatawan bisa melangkahkan kaki menuju Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira.

Rumah Pengasingan Bung Karno ini merupakan 1 dari 10 situs penting yang terkait dengan kehidupan Bung Karno di Ende.

Rumah pengasingan Bung Karno masih terawat baik. Di sinilah Bung Karno dan istrinya Inggit Garnasih, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya Ibu Amsi menghabiskan waktu selama masa pengasingan.

Memasuki ruang tamu, wisatawan akan menatap langsung lukisan Bung Karno yang menggambarkan umat Hindu di Bali sedang bersembahyang.

Ruang tamu dan tempat Bung Karno menerima tamu dan perabotan yang menyertainya masih ditata seperti dulu. Demikian juga ruang tidur Bung Karno di bagian tengah.

Melangkahkan kaki ke ke bagian halaman belakang rumah, sumur, kamar mandi dan dapur masih terlihat seperti sedia kala.

Sembari berkeliling rumah pengasingan Bung Karno, wisatawan seakan-akan diajak kembali mengenang bagaimana perjalanan hidup Bung Karno di rumah tersebut dan betapa kuatnya mental Bung Karno menjalani kehidupan di Ende, jauh dari keramaian dengan penjagaan ekstra ketat.

Selain rumah pengasingan Bung Karno dan taman perenungan, masih ada lagi tempat-tempat bersejarah yang merupakan jejak peninggalan Bung Karno selama dikucilkan di Ende.

Mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno merupakan tujuan wajib bagi wisatawan saat berpelesir ke Ende.

Bagi warga setempat, selama di Ende, Bung Karno tak pernah sendiri atau merasa dikucilkan. Justru di Ende lah, Bung Karno melahirkan Pancasila untuk Indonesia...

(I Made Asdhiana)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Pancasila, Teringat Bung Karno dan Kota Ende”.