Find Us On Social Media :

Puasa Ramadhan di saat Musim Dingin, Benarkah Enak karena Kita Jadi Tak Cepat Haus?

By Ade Sulaeman, Rabu, 31 Mei 2017 | 18:00 WIB

Masjid

Setiap pukul  17.00 , ayat-ayat suci Al-Quran sudah dikumandangkan. Makin dekat saat berbuka, makin banyak orang berdatangan.

Ketika saat berbuka puasa tiba, orang-orang dipersilakan ke luar menuju halaman masjid untuk segera membatalkan puasa. Di situ sudah tersedia berbagai minuman termasuk susu.

Setelah berbuka puasa semua menjalankan salat magrib berjamaah. Sudah menjadi tradisi di Islamic Center untuk mengadakan acara berbuka puasa dilanjutkan dengan makan malam bersama.

Tempat makan malamnya di aula dengan menu ala Timur Tengah seperti nasi briani dan nasi kebuli. Soalnya, sebagian besar masyarakat muslim di Washington DC memang berasal dari Timur Tengah dan negara-negara Afrika Itara.

Setelah makan malam, sebagian besar tetap tinggal untuk salat isya dan tarawih. Salat tarawih di sana tidak didahului ceramah.

Khusus untuk orang Indoensia, acara di bulan suci ini biasanya dilakukan di KBRI. Penganan besar selalu menjadi tanggung jawab tuan rumah.

Sedangkan untuk para bujangan seperti kami dibebaskan dari kewajiban membawa penganan kecil.

Ceramah agama diberikan bergantian oleh mereka yang biasanya mengikuti pengajian bulanan. Bagi pasukan bujangan ada keuntungan lain. Setelah salat tarawih usai, sisa penganan boleh dibawa pulang. Kerinduan akan masakan Indonesia pun terpenuhi.

(Taufik Y. Wirawan)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1993)