Penulis
Intisari-Online.com – Bila seseorang sedang melakukan pengaturan pola makan berkaitan dengan masalah kesehatan, lalu memasuki bulan Ramadan ini, bagaimana dengan pengaturan diet tersebut?
Diet adalah pengaturan asupan makanan dalam jenis, jumlah, dan jadwal. Pada saat berpuasa, jadwal itu sudah pasti, yaitu mulai saat berbuka sampai dengan sahur.
(Baca juga:Vihara Bodhimanda Sanggar Suci di Malang yang Menyediakan Menu Berbuka Puasa Gratis Sejak 1998)
Nah, diet atau pengaturan makan ini dapat dilakukan dengan mengatur jenis dan jumlah yang akan dimakan di waktu yang sudah terjadwal tersebut.
“Untuk mempertahankan kesehatan, jenis makanan harus tetap bervariasi dengan mengurangi makanan tinggi kalori yang berlemak, manis dan asin, dengan memperhitungkan kalori minimal agar fungsi semua organ tubuh tidak terganggu,” jelas Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, dari Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM.
Beberapa orang justru bertambah berat badannya saat berpuasa, karena pola makan yang diterapkannya salah.
Ia merasa harus “balas dendam” dengan menyantap berbagai makanan tanpa kontrol setelah seharian berpuasa.
Akibatnya, bukan hanya berat badan yang bertambah, gula darah naik dengan drastis, dan bila tidak dikendalikan diabetes pun menyerang. Dalam jangka panjang, penyakit ini akan mengganggu fungsi organ tubuh lain.
Oleh karena itu harus dibuat perencanaan makan saat berpuasa. Perencanaan makan disusun dengan pola: 2 kali makan utama dan 2 kali makan selingan dengan jumlah kebutuhan kalori sehari sama dengan hari biasa.
Berikut ini pengaturannya:
Saat sahur, makanlah makanan padat yang nilainya 40 – 45% dari kebutuhan kalori sehari, dengan menyantap makanan utama lengkap, karbohidrat kompleks, dan serat, sertakan lauk-pauk, buah, dan segelas susu.
Saat berbuka, makanlah 30 - 35% kebutuhan kalori sehari yang dibagi menjadi 2 porsi, yaitu saat beduk berkumandang makanlah makanan ringan/segar dan setelah salat maghrib makanlah makanan padat. Jangan berlebihan karena gula darah dalam tubuh bisa naik dengan cepat.
Sesudah tarawih bolehlah ngemil sehat dengan kalori kurang dari 10 – 15% kebutuhan sehari. Tambahkan pula segelas susu hangat.
(Baca juga:[Video] Cerita dari Dapur Presiden: Jokowi Ternyata Suka Lento)
Sama dengan kebutuhan pada hari biasa, jangan lupakan minum air putih setidaknya 8 gelas agar tidak terjadi dehidrasi. Minum dilakukan selama waktu berbuka sampai sahur berikutnya.
Pengaturan konsumsi air saat berpuasa bisa mengikuti pola ini: minumlah dua gelas saat berbuka puasa, satu gelas saat makan malam, dua gelas setelah makan malam, satu gelas menjelang tidur, dan dua gelas di saat sahur.
Selamat berpuasa dan tetap sehat.
(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 2014)