Find Us On Social Media :

Mengapa Masih Saja Ada Orang yang Suka Menyalahkan Korban Saat Peristiwa Buruk Terjadi?

By Ade Sulaeman, Rabu, 10 Mei 2017 | 09:00 WIB

Korban

Hal tersebut berdasarkan kepada penelitian terbaru mengenai Personality and Social Psychology yang dipublikasikannya bersama Liane Young dari Boston College.

Orang-orang yang terikat pada ikatan kesetiaan, ketaatan, keteraturan, dan kepatuhan pada kelompok sosial tertentu biasanya cenderung menyalahkan korban.

Sebaliknya, orang yang sistem nilainya berdasar pada kepedulian, nilai moral, dan keadilan pasti lebih bersimpati terhadap korban.

Korban biasanya disalahkan oleh mereka yang menghargai nilai-aturan-prinsip yang diterapkan dalam kelompok sosial di mana ia tumbuh dan terbentuk. Akhirnya nilai kelompok itu menjadi nilai yang dianutnya.

Jika kelompok sosialnya membentuknya menjadi pribadi yang menghargai nilai-aturan-prinsip lebih dari kepedulian/keadilan, maka jangan heran kalau ia akan menyalahkan korban saat terjadi sebuah peristiwa tidak diinginkan.

Korban disalahkan karena mereka menganggap si korban sudah melanggar kode sosial-aturan-prinsip-nilai yang harusnya tidak dilanggar.

Sehingga menyalahkan korban dianggap benar, apapun sifat pelanggaran yang dibuat pelaku.

Para peneliti tadi menyimpulkan, semakin getol seseorang mendukung nilai-nilai kelompok sosial yang mengikat, maka mereka cenderung menyalahkan pelaku.

Sedangkan orang yang sistem nilainya tidak terbatas pada nilai kelompok itu, akan menyalahkan pelaku dan bersimpati pada korban.

Niemi dan Young mengatakan jika kita ingin meningkatkan rasa simpati terhadap korban, bukan malah menyalahkannya, sebaiknya memang berbicara dari hati ke hati dengan orang yang menyalahkan korban itu.

Misalnya, untuk kasus pemerkosaan.

Berikan pandangan logis, “Apakah seseorang berhak untuk memperkosa sekalipun perempuan menggunakan pakaian terbuka? “, “Bayangkan apa yang terjadi pada kehidupan korban setelah peristiwa ini,”

Dengan begitu, mereka bisa merasakan sedikit simpati bahkan empati pada korban, tanpa harus menyalahkannya.