Find Us On Social Media :

Mengapa Masih Saja Ada Orang yang Suka Menyalahkan Korban Saat Peristiwa Buruk Terjadi?

By Ade Sulaeman, Rabu, 10 Mei 2017 | 09:00 WIB

Korban

Intisari-Online.com - Anda masih ingat peristiwa penumpang United Airlines yang dikeluarkan paksa itu?

Kabar mengenai peristiwa ini tersebar melalui media sosial berikut dengan cerita kronologisnya.

(Baca juga: Ilmu Maling Tempo Doeloe: Hilangkan Jejak dengan Buang Hajat di Rumah Korban)

Banyak komentar bermunculan, ada yang turut marah, kesal, dan bersimpati pada korban.

Namun tahukah Anda bahwa ada juga orang-orang yang justru menyalahkan korban saat itu?

Hal itu berarti, tidak semua orang memiliki pandangan yang sama terhadap sebuah peristiwa yang buruk.

Kasus lain seperti pemerkosaan misalnya, akan selalu ada orang yang menyalahkan perempuan yang diperkosa.

Karena menurutnya, mungkin saja perempuan itu diperkosa karena berpakaian yang mengundang nafsu, terlalu agresif, dll.

(Baca juga: Anggota Parlemen Malaysia: Agar Korban Hidup Lebih Baik, Pemerkosa Boleh Nikahi Korbannya)

Atau misalnya, seseorang yang ditabrak oleh supir mabuk di jalanan. Akan masih ada orang yang menyalahkan si korban yang tertabrak, karena kata mereka, seharusnya si korban tidak berjalan di malam hari dengan pakaian gelap.

Nah, kenyataannya di kehidupan bermasyarakat memang begitu. Ada orang-orang yang memaklumi pelaku dan mulai menyalahkan korban. Mengapa bisa begitu?

Sebuah riset yang dilakukan Laura Niemi, dari Harvard University, seperti yang dilansir di Psychologytoday.com, menyebutkan bahwa gambaran sistem sosial seseorang memang menentukan cara pandangnya dalam menilai korban dalam sebuah peristiwa.