Find Us On Social Media :

Turki-Rusia-Iran-China Berkoalisi, AS pun Makin Tak Bernyali Untuk Hadapi Turki

By Agustinus Winardi, Selasa, 21 Agustus 2018 | 09:45 WIB

Namun untuk mengusir pasukan AS dari Turki, memang tidak mudah karena Turki sendiri secara militer dan ekonomi masih banyak tergantung kepada AS.

Oleh karena itu, dengan memanfaatkan konflik di Suriah, Turki berusaha membangun koalisi bersama Rusia, Iran, serta China.

Koalisi  yang secara otomatis akan membuat hubungan AS-Turki makin memanas tapi sekaligus membuat posisi Turki makin kuat.

Rusia memang merasa sangat terancam karena pangkalan militer Incirlik tidak hanya digunakan AS untuk menampung pesawat-pesawat tempurnya tapi juga telah digunakan menyimpan bom nuklir jenis khusus, yakni B61-12.

Bom nuklir yang bisa digunakan untuk mempersenjatai pesawat B-2 Spirit dan F-35 itu oleh Rusia diyakini telah disimpan di Incirlik sebanyak 50 unit.

Sementara Iran bisa berkoalisi dengan Turki karena sama-sama menjadi pendukung Presiden Suriah Bashar al Assad yang kekuasannya berusaha ditumbangkan oleh AS.

Sedangkan China berusaha ‘menguasai’ Turki secara ekonomi sekaligus membuat panas AS.

Pasalnya, sesungguhnya China merupakan musuh bebuyutan AS di kawasan Laut China Selatan.

Munculnya koalisi Rusia-Turki-Iran-China yang terbentuk gara-gara konflik di Suriah itu mungkin tidak diduga oleh AS.

Akibatnya, nyali AS terhadap Turki pun jadi meredup dan membuat AS, harus makin bersikap hati-hati terhadap Turki.

Baca juga: Agar Siap Lawan Pasukan Khusus AS, Pasukan Elit Turki Digembleng Mati-matian dan Brutal