Find Us On Social Media :

Turki-Rusia-Iran-China Berkoalisi, AS pun Makin Tak Bernyali Untuk Hadapi Turki

By Agustinus Winardi, Selasa, 21 Agustus 2018 | 09:45 WIB

Intisari-Online.com - Keberadaan pangkalan militer AS di Incirlik, Turki dalam perkembangan terkini ternyata tidak hanya merupakan ancaman bagi Rusia bahkan bagi Turki sendiri.

Sejak Perang Dingin masih berkobar, pangkalan militer Incirlik sering digunakan oleh militer AS untuk menerbangkan pesawat pengintai U-2, guna memata-matai wilayah Rusia (Uni Soviet).

Jet-jet tempur AS dan NATO pun selalu siaga di Incirlik untuk sewaktu-waktu melancarkan serangan udara ke Rusia jika terjadi konflik.

Secara kedaulatan Incirlik sebenarnya merupakan milik Turki.

Baca juga: Demi Incar Turki, China Gertak Amerika dan Pamerkan Pesawat Pembom Nuklir Terbarunya

Dilansir dari CNN dan South China Morning Post, Pemerintah Turki sendiri sebenarnya sudah pernah berniat mengambil alih pangkalan militer Incirlik pada tahun 1975.

Tapi setiap kali Turki akan mengambil alih pangkalan militer Incirlik, AS langsung meresponnya dengan cara menerapkan sangsi embargo militer dan ekonomi terhadap Turki.

Atas ancaman embargo dari AS itu, Turki akhirnya memilih diam sehingga pangkalan militer Incirlik masih bisa leluasa dioperasikan oleh AS dan NATO.

Tapi ketika pada tahun 2016 di Turki terjadi upaya kudeta yang didalangi AS, mulai terjadi perubahan sikap antara Turki-AS.

Apalagi pasukan AS di Suriah yang bertempur melawan ISIS malah mendukung suku Kurdi yang notabene merupakan musuh Turki. Konflik AS-Turki pun tak bisa dihindarkan.

Militer Turki di bawah perintah Presiden Recep Endorgan sebenarnya bisa langsung menangkapi personel militer AS di Incirlik yang terlibat kudeta.

Baca juga: Punya Kekuatan Udara Mengerikan, Turki 'Tak Tersentuh' Tentara Nazi Selama PD II

Atau mengusir seluruh pasukan AS dari Turki karena telah terbukti mendukung para pemberontak Kurdi yang ingin mendirikan negara merdeka di kawasan Turki.