Find Us On Social Media :

Real Madrid: Wajah Angkuh Klub Sepak bola Terkaya di Dunia

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 April 2017 | 20:00 WIB

Santiago Bernabeu

Sejak itulah, klub yang saat didirikan pada 1902 bernama Madrid Football Club, resmi bernama Real Madrid dan menyematkan gambar mahkota di atas logo klub.

Klub ini mewakili keangkuhan tradisi penaklukan Spanyol terutama jika dikaitkan dengan sejarah Kerajaan Spanyol, Royaume d’Espagne.

Klub paling kaya dengan nilai bisnis lebih dari 3 miliar euro itu seakan-akan kumpulan pemain dari planet lain. Dengan kekayaannya yang melimpah, klub ini bisa membeli pemain terbaik sedunia dengan harga berapa pun.

Bahkan ada anekdot, kalau di Planet Mars ada kompetisi sepak bola dan pemain terbaiknya boleh dibeli, Real Madrid akan membelinya juga. Itu sebabnya mereka pernah mendapatkan julukan Los Galacticos, sekumpulan pemain dari galaksi yang lain.

Presiden klub selama 35 tahun

Meski begitu, representasi nama besar Real Madrid bukan melulu di pemain yang rata-rata gajinya belasan miliar rupiah per pekan atau prestasi Undecima, atau ratusan piala yang mereka koleksi di kabinetnya, tapi juga stadion kandang mereka yang futuristik, Estadio Santiago Bernabeu.

Dibandingkan dengan stadion-stadion termasyur lainnya, Estadio Bernabeu bukanlah tipikal stadion artistik penuh cita rasa arsitektur seperti Wembley di London, atau Nou Camp milik Barcelona, atau Alianz Arena milik Bayern Muenchen, Old Trafford kandang Manchester United, maupun Estadio da Luz milik Benfica.

Estadio Bernabeu berdiri angkuh, cenderung kaku, dengan garis-garis tegas dan dominasi warna perak yang melambangkan visinya akan masa depan, futuristik.

Secara fisik, Bernabeu lebih menyerupai model stadion baru Juventus di Turin yang dirancang sebagai bagian dari misi masa depan.

Penilaian awam, Bernabeu mungkin kurang berseni arsitektur, namun jelas benar sosoknya yang menjulang di tengah-tengah distrik perkantoran di jantung bisnis Madrid, melambangkan keangkuhannya yang gemilang sebagai klub sepak bola paling sukses di dunia.

Secara tegas, stadion yang kini berkapasitas 75 ribu tempat duduk ini seakan ingin mengatakan, Kami tak perlu bangunan penuh cita rasa seni atau keindahan arsitektur. Kami hanya butuh prestasi megah, sebanyak mungkin piala dan segunung kemasyuran”.

Nama Bernabeu sendiri diambil dari orang terpenting dan paling berjasa mengubah Madrid dari sebuah klub biasa-biasa saja, menjadi raksasa dunia, bukan saja prestasi tapi juga bisnis, Santiago Bernabeu de Yeste (8 Juni 1895– 2 Juni 1978).