Find Us On Social Media :

Pernah Masuk 3 Besar Kekuatan Udara Dunia, Inilah Pesawat Tempur yang Pernah Dimiliki Turki hingga Kini

By Agustinus Winardi, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Pasca-Perang Dunia II, Turki memutuskan bergabung dengan NATO (1952). Sejak itu, kekuatan uadaranya semakin berkembang, bahkan menjadi kekuatan tiga besar dunia setelah AS dan Inggris.

Pesawat tempur yang dimiliki AU Turki saat itu antara lain T-33A, F-84 F Thunderstreaks, F-100 Super Sabre, F-102 Delta Dagger, dan F-104 Starfighter. 

Setelah menahan diri untuk tidak berperang, secara tak terduga pada 1974, pasukan Turki yang didukung penuh AU Turki menyerbu dan berhasil menguasai Cyprus Utara. Sebuah kawasan strategis yang diklaim oleh Yunani sebagai kedaulatannya.

Akibat invasi Turki itu, hingga saat ini dua negara yang sama-sama menjadi anggota NATO itu saling bersitegang dan menggelar alat-alat tempur masing-masing.

Salah satu kekuatan yang digelar Turki adalah puluhan jet tempur F-16 yang secara rutin berpatroli di atas laut Aegea.

Baca juga: Turki Memang Gagal Memiliki F-35, tapi Kekuatan Tempur Angkatan Udara-nya Tetap Menyeramkan

Sementara untuk kekuatan daratnya Turki menyiapkan 4.000 tentara dan ratusan tank.

Memasuki 1980-an, ketika generasi pesawat jet tempur ketiga mulai dioperasikan AS dan Uni Soviet, AU Turki juga tak mau ketinggalan.

Selain membeli ratusan jet tempur generasi ketiga seperti F-16, angkatan udara Turki juga melaksanakan reorganisasi serta mengembangkan pabrik pesawat. Namanya Turkey Aircraft Industry (TAI), tujuannya untuk memproduksi F-16 Fighitng Falcon Block 30, 40, dan 50.

Berdasar lisensi dari AS, TAI, juga  pembuat pesawat F-16 Turki versi lokal.

TAI ternyata tak hanya memproduksi F-16 di dalam negeri namun juga diizinkan oleh AS untuk mengekspornya.

Baca juga: Menggunakan Taktik Lucu Sekaligus Nekat, Tentara Turki Berhasil Memenangkan Perang Lawan Inggris dan Sekutunya

Paling tidak sebanyak 46 unit F-16 buatan TAI telah dibeli Mesir.