Advertorial
Intisari-online.com - Hubungan Amerika Serikat dan Turki semakin panas saja, bahkan Presiden Donald Trump dikabarkan begitu frustrasi dan tertekan.
Salah satu hal yang membuat Trump frustrasi adalah tak kunjung dibebaskannya pendeta Andrew Brunson oleh Turki.
Pernyataan bahwa Trump tengah 'stres' ini bahkan disampaikan langsung oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sandres.
"Presiden tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya karena Pastor Brunson sejauh ini masih belum ada tanda-tanda bakal dibebaskan," ujar Sanders seperti dilansirHurriyet (15/8).
Baca juga:Beginilah Strategi Al Fatih, Raja Turki Penghafal Alquran Taklukkan Kota Legendaris Konstantinopel
Sanders juga menyatakan bahwa selain Brunson ada warga Amerika lain yang masih ditahan Turki.
"Kami akan terus melanjutkan berseru kepada Turki untuk melakukan hal benar dengan melepaskan setiap warga negara AS yang mereka tahan," tutur Sanders kembali.
Sebagai informasi, sang pendeta ditangkap oleh otoritas Turki pada 7 Oktober 2016
Saat itu dia tengah mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin tinggal permanen di Turki.
Baca juga:Donald Trump Tertipu, Satelit Tunjukkan Korut Bangun Rudal Baru
Brunsonditangkap dengan tuduhan terlibat dalam upaya kudeta menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Selain Brunson, Turki juga menahan warga AS lainnya dengan tuduhan serupa.
Mereka adalahIsmail Kul, dosen kimia di Universitas Widener Pennsylvania dan adik Kul, Mustafa, serta fisikawan Badan Antariksa AS (NASA) Serkan Golge yang berusia 37 tahun.
Trump menyerukan kepada Erdogan untuk melepaskan Brunson.
Namun Erdogan menjawab tak kalah garang.
Turki mau membebaskan Brunson asal Amerika bersedia mengesktradisi Fethullah Gulen.
Gullen sendiri merupakan pemimpin keagamaan serta organisasi Pergerakan Gulen yang dianggap dalang di balik kudeta 2016. 26 Juli lalu.
Bahkan Wakil Presiden Amerika Mike Pence meminta agar Erdogan membebaskan Brunson, atau dia mengancam bakal menjatuhkan sanksi.
Baca juga:Cek Garis Tangan Anda! Jika Ada Tanda Huruf 'V', Berarti Anda Sangat Beruntung!
Ancaman itu menjadi kenyataan di 1 Agustus ketika Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada dua menteri Turki.
enteri Kehakiman Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu disebut bertanggung jawab atas penahanan Brunson.
Untuk melipatgandakan sanksi, Trump juga memerintahkanpenggandaan tarif bea masuk untuk produk baja dan aluminium dari Turki.
Efek dari sanksi tersebut mulai dirasakan sekarang.
Mata uang Turki, Lirat, terjun bebas. Nilai tukar Lira atas dolar AS merosot hingga 16 persen dibanding pekan lalu.
Merosotnya mata uang suatu negara atas dolar AS tentu saja memicu krisis ekonomi berantai.
Oleh karena itu, Erdogan meminta pendukungnya agar tetap tenang dan balas memboikor produk Amerika.
Salah satu produk Amerika yang diseru untuk diboikot adalah ponsel merek iPhone.
Otoritas Turki berkata bahwa dunia tidak akan kiamat andai tak memakai iPhone. Masih ada Samsung dari Korea Selatan yang tak kalah canggih.
Baca juga:Lucu, Pria Ini Tidak Sadar Teman Kencan Butanya Tidak Berbusana Selama di Mal