Find Us On Social Media :

Punya Kekuatan Udara Mengerikan, Turki 'Tak Tersentuh' Tentara Nazi Selama PD II

By Agustinus Winardi, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 11:30 WIB

Pada tahun yang sama juga terbentuk organisasi terjun payung disusul pada tahun 1936 lahir seorang pilot wanita pertama Turki, Sabiha Gokcen.

Baca juga: Konflik AS-Turki : Saat F-16 Jadi Simbol Kedekatan, F-35 Justru Jadi Simbol ‘Perceraian’.

Dalam kariernya sebagai pilot wanita, Gocken kemudian menerbangkan 22 jenis pesawat tempur dan berhasil membukukan jumlah jam terbang lebih dari 8000jam.

Memasuki tahun 1940 AU Turki telah memiliki lebih dari 500 pesawat tempur dan menjadi angkatan udara yang paling besar di kawasan Balkan serta Timur Tengah.

Tapi kendati memiliki kekuatan udara yang sangat kuat, ketika PD II meletus dan pasukan Nazi Jerman serta Italia berhasil menguasai negara tetangganya, Yunani, Turki yang bersikap netral tidak terjerumus ke medan laga.

Selama satu tahun perbatasan Turki yang dipenuhi tentara Jerman dan Italia tidak membuat Turki gentar. 

Semua pesawat yang dimiliki seperti Spitfire, Curtis Falcon, Westland Lysander, Bristol Blenheim, De Haviland DH-98, P-47 Thunderbolt dan lainnya selalu disiapkan dalam kondisi siaga.

Setiap hari pesawat-pesawat tempur Turki menjalankan misi patroli rutin di atas udara Bulgaria, Yunani, Laut Aegea, dan pulau-pulau strategis lainnya. 

Tak ada satu pun pasukan baik dari militer Nazi maupun Sekutu berani memasuki kawasan Turki.

Tapi pada Februari 1945, Turki akhirnya terlibat dalam PD II dan membela pasukan Sekutu. Namun tak ada satu pun tentara Turki yang terlibat pertempuran dalam PD II.

Baca juga: Heroik, Bocah Ini Selamatkan Upacara Pengibaran Bendera Setelah Nekat Panjat Tiang Bendera