Find Us On Social Media :

Inggit Garnasih, Kartini Terlupakan Di Belakang Soekarno

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 21 April 2017 | 18:15 WIB

Inggit Ganarsih, wanita hebat di belakang SOekarno.

Usai mengantongi gelar insinyur, Soekarno tidak mencari kerja yang bonafid, justru kian aktif di pergerekan dengan mendirikan Partai Nasionalis Indonesia (PNI).

Hati Inggit tak pernah berpaling. Dia selalu setia dan tak pernah lelah menyemangati Soekarno.Inggit selalu menyediakan semua hal yang dibutuhkan si Bung Besar. 

Pikiran Soekarno dibiarkan tercurah sepenuhnya untuk pergerakan perjuangan Indonesia, sementara Inggit senantiasa setia menjadi tulang punggung perekonomian mereka. 

Tak jarang, Inggit mengepalkan uang untuk bekal Soekarno dalam perjuangannya. 

“Saat kelelahan, dia (Soekjarno) memerlukan hati yang lembut, tetapi sekaligus memerlukan dorongan lagi yang besar yang mencambuknya, membesarkan hatinya. Istirahat, dielus, dipuaskan, diberi semangat lagi, dipuji dan didorong lagi,” ucap Inggit. 

MELAYANI DARI LUAR PENJARA

Pada 29 Desember 1929, Soekarno dan Gatot Mangkoepradja ditangkap di rumah Mr Soejoedi, di Yogyakarta. 

Soekarno dibawa ke Penjara Banceuy sebelum dipindahkan ke Penjara Sukamiskin. 

Selama Soekarno di penjara, Inggit setia menempuh perjalanan sejauh 30km dari Ciatel ke Sukamiskin menjenguk Soekarno dengan berjalan kaki untuk mengirit ongkos. 

Inggit adalah sumber informasi dan pengamat jitu segala yang terjadi di luar bilik penjara.

Meski pemeriksaan ketat diberlakukan di sana, Inggit berhasil mengecoh sipir penjara dengan menggunakan telur rebus sebagai media komunikas.

Telur tersebut telah ditandai dengan tusukan halus di luarnya.