Find Us On Social Media :

Inggit Garnasih, Kartini Terlupakan Di Belakang Soekarno

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 21 April 2017 | 18:15 WIB

Inggit Ganarsih, wanita hebat di belakang SOekarno.

Takdir akhirnya berbicara. Soekarno yang tidak bahagia menjalani pernikahannya dengan Oetari bertemu dengan Inggit yang juga tak bahagia dengan pernikahannya.

Oetari masih sangat kekanak-kanakan, hampir tiap hari bermain lompat tali di halaman. Kontras dengan Soekarno yang tekun belajar dan giat di pergerakan nasional.

Sementara Sanusi sibuk main biliar dan melupakan kebahagiaan Inggit di rumah.

Akhirnya, Soekarno mengembalikan Oetari ke rumah orangtuanya dan kemudian menikahi Inggit yang diceraikan suaminya.Saat itu umur Soekarno 22 tahun sementara Inggit 35 tahun.

Saat menyerahkan Inggit ke Soekarno, Sanusi berpesan, "Cintailah Inggit dengan sungguh-sungguh dan jangan terlantarkan dia. Saya tidak senang, tidak rela kalau musti melihat Inggit hidup sengsara baik lahir maupun batin."

BERJUALAN KUTANG

Bercerai dengan Sanusi dan menikahi Soekarno yang masih mahasiswa jelas menghadirkan tantangan tersendiri. 

Hidup dengan Soekarno berarti mesti berkesusahan dan jauh dari materi. Toh, Inggit tak gentar menghadapi itu semua.

Dia rela membanting tulang untuk mencari nafkah. Berbagai macam cara dilakukannya. 

Mulai dari menjahit pakaian, menjual kutang, bedak, rokok, meramu jamu, hingga menjadi agen sabun kecil-kecilan.

Tahun 1926 adalah momen yang membahagiakan Inggit. Sebab saat itu Soekarno sukses menamatkan kuliahnya. Perjuangannya tidak sia-sia.

Namun perjuangan Inggit belum berakhir. Ini justru awal dari pejuangan yang lebih besar.