Find Us On Social Media :

Sosok dalam Lukisan Monalisa Ternyata Seorang Pria, Ini Penjelasannya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 16 Agustus 2018 | 10:45 WIB

 Ternyata kedua gambar itu pas sekali bila dilekatkan. Setelah itu dengan hanya menarik sedikit ujung mulut Leonardo, maka dua wajah itu akan tampak tersenyum.

Lilian masih mencoba lagi, dengan menekan tombol dia membuang kantung bawah mata pelukis itu dan memperjelas nuansa abu-abu, sehingga kerutan pada wajah jadi berkurang.

Baca juga: Beauty Vlogger Tiongkok Ini Rias Wajah Seperti Mona Lisa, Semirip Apa?

Setelah itu dia mengkopi mata kiri Mona, yang mempunyai sorot mata yang sama dengan mata Leonardo dan sebaliknya.

Mengejutkan, makin jelas bagi si seniwati dan rekannya dari AT & Bell bahwa Mona ternyata seorang pria!

Sungguh mengasyikkan melihat bagaimana cara Lilian Schwartz 'mencocokkan' gambar itu: mula-mula muncul garis-garis rambut, kemudian alis mata, keduanya dalam waktu bersamaan, yang satu jarang-jarang sedang yang lain lebat.

Kemudian mata, keduanya diputar ke arah yang sama. Jelas tampak pupil-pupil mata itu persis sama. Muncul tulang pipi dan hidung yang juga sama. Bila dilihat dari jauh, gambar yang tampil itu tidak lagi terdiri atas dua gambar (setengah-setengah). Hanya satu, wajah Leonardo da Vinci.

Baca juga: Ilmuwan Perancis: Ada Gambar Tersembunyi di Balik Lukisan Mona Lisa

Korsetnya kaku dan keras

Namun, tentu pendapat baru itu tidak cukup hanya dibuktikan lewat layar saja. Sebenarnya, dugaan bahwa Monalisa itu seorang pria, bukan lagi hal baru. Tahun 1919 Pelukis Mareel Duchamp sudah memvisualkan legenda ini. Dengan kuas dia menambahkan kumis dan janggut pada wajah Mona.

Secara normal itu pun sudah bisa diduga. Di zaman Leonardo, sudah biasa bila pemuda dipakai sebagai model lukisan wanita. Juga sudah rahasia umum, kalau Leonardo seorang homoseksual. Dalam beberapa karikatur dan lukisannya dia memperlihatkan kecenderungan itu. Leonardo juga tidak menikah.

Diperkirakan Mona juga tadinya memakai kalung. Menurut tesa Prof. John Asmus dari Universitas Kalifornia melalui diagnosa rontgen, dulu pada lehernya terdapat rantai mutiara, yang kemudian dihapus lagi dengan cat.