Sejarawan Mengklaim Telah Menemukan Kuburan Mona Lisa?

Moh Habib Asyhad

Editor

Sejarawan Mengklaim Telah Menemukan Kuburan Mona Lisa?
Sejarawan Mengklaim Telah Menemukan Kuburan Mona Lisa?

Intisari-Online.com -Senyum misteriusnya telah membuat penasaran para pencinta seni selama berabad-abad, tapi misteri Mona Lisa sepertinya akan segera terpecahkan. Beberapa sejarawan mengklaim telah menemukan kuburan Mona Lisa di bawah sebuah altar di Florence, Italia.

Pengujian karnon yang dilakukan terhadap tulang-tulang tiga perempuan yang berhasil digali di biara Santa’Orsola, Florence, telah menemukan kecocokan dengan waktu kematian bangsawan Italia, Lisa Gherardini del Giocondo.

Para sejarawan sepakat, Lisa Gherardini del Giocondo, istri ketiga dari pedagang sutra kaya raya asal Florence, Francesco del Giocondo, adalah model untuk karya masterpis Leonardo da Vinci itu.

Dalam sebuah penyelidikan Da Vindi Code yang dipimpin oleh detektif seni Silvano Vincenti telah ditemukan beberapa kerangka saling menumpuk satu sama lainnya di bawah kapel. Dan uji karbon merupakan tahap terakhir dari penyelidikan tersebut.

Gherardini meninggal pada usia 63 tahun (sebagian menyebut 71-72 tahun) pada 1542. Saat itu, Gherardini yang seorang janda memilih tinggal bersama putrinya, Marietta, yang seorang biarawati. Silvano Vincenti, yang juga adalah pemimpin National Committee of Historic, Cultural and Environmental Heritage, mengatakan, kerangka-kerang itu sangat mungkin milik Gherardini.

Vincenti, yang sebelumnya telah membuat penemuan berdasarkan kerangka artis Caravaggio, menegaskan bahwa kemungkinan tulang belulang itu milik Gherardini sangat tinggi. “Ada konvergen elemen, di atas dan di luar hasil dari tes karbon-14, yang menegaskan bahwa kami telah menemukan makam Lisa. Saya berbicara tentang analisis sejarah, antropologi, dan arkeologi yang telah dilakukan dengan sangat ketat,” terangnya.

Rekan Vincenti, Giorgio Gruppioni, kepala Laboratorium Forensik Antropologi di Bologna University, mengatakan, “Masalah terbesar kami adalah fakta bahwa fragmen-fragmen itu sangat terpisah-pisah, dan kondisinya sangat buruk.” Ini menyulitkan untuk menentukan jenis kelamin dan usia ketika meninggal, juga analisis DNA. (Teks dan foto:Daily Mail)