Find Us On Social Media :

Pangkalan Militer AS di Turki, Dulu Bikin Senang Sekarang Malah Jadi Bumerang

By Agustinus Winardi, Kamis, 16 Agustus 2018 | 09:15 WIB

Intisari-Online.com - Di era Perang Dingin yang merupakan perseteruan antara negara-negara Blok Barat dan Blok Timur (1985-1991), Turki menjadi negara yang posisinya sangat strategis.

Pasalnya posisi Turki berhadapan langsung dengan negara-negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Rumania, dan Ukraina yang saat itu merupakan bagian dari negara-negara Blok Timur pimpinan Uni Soviet.

Selain itu, Turki juga merupakan negara Eropa pro Blok Barat pimpinan AS yang berbatasan langsung dengan negara-negara Suriah, Irak,dan Iran.

Selama Perang Dingin Irak dan Suriah cenderung didukung Uni Soviet dan Iran yang merupakan negara sistem Monarki didukung oleh AS.

Baca juga: 

Beginilah Strategi Al Fatih, Raja Turki Penghafal Alquran Taklukkan Kota Legendaris Konstantinopel

Demikian strategisnya lokasi Turki, maka ketika AS bermaksud membangun pangkalan militer di Incirlik demi menghadapi serbuan negara-negara Blok Timur sekaligus melindungi Turki, pemerintah Turki langsung setuju.

Pangkalan Incirlik (Incirlik Air Base) pun menjadi pangkalan besar yang tidak hanya berfungsi untuk menampung pasukan AS dan persenjataannya.

Tapi juga untuk menampung pasukan NATO yang terdiri dari sejumlah negara yang merupakan sekutu AS.

Tidak hanya membangun pangkalan militer di Incirlik, militer AS juga membangun pangkalan militer di Izmir, Turki untuk menempatkan pesawat-pesawat tempurnya.

Baca juga: Turki Dilanda Krisis Ekonomi Hebat, Presiden Erdogan Larang Rakyatnya Beli iPhone

Demi ‘menyenangkan’ dan turut mengembangkan industri pertahanan Turki, AS juga mengijinkan Turki untuk memproduksi jet-jet tempur F-16 berlisensi dari AS,.

Dengan cara itu Turki bisa memiliki F-16 secara mandiri dan dalam jumlah ratusan.