Find Us On Social Media :

Temui Lautaro, Kepala Militer Mapuche Paling Terkenal yang Mampu Taklukkan Penjajah

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 14 Agustus 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com- Orang-orang Mapuche yang kebanyakan tinggal di Cile Selatan adalah satu-satunya penduduk asli di Amerika Selatan yang berhasil menangkis ancaman invasi Kekaisaran Inca, serta para penjajah Spanyol.

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa sejarah luar biasa mereka berasal dari tahun 600–500 SM.

Selama berabad-abad mereka dikenal sebagai salah satu dari prajurit Amerika Penduduk Asli yang paling ditakuti dan berkuasa.

Perjuangan orang-orang Mapuche menghasilkan banyak kisah pejuang pemberani yang menentang dan menolak dominasi Spanyol selama lebih dari 350 tahun.

Baca Juga: Ketika Pesawat Jatuh, Jumaidi Terlempar ke Luar Tapi Kembali Keruntuhan Pesawat Untuk Cari Air Minum

Mereka tidak akrab dengan konsep perbudakan dan mencintai kebebasan lebih dari apapun.

Itu menjadikan mereka ganas dalam peperangan dan membuatnya menjadi salah satu musuh terburuk yang pernah dihadapi orang-orang Spanyol di Amerika Selatan.

Di antara banyak prajurit yang ganas, salah satunya adalah Lautaro, seorang pemimpin militer yang hebat dan pahlawan terkenal dalam Perang Arauco.

Lahir di hutan Carampangue y el Tiruaa pada tahun 1534, masa kecil Lautaro cukup normal hingga dia ditangkap oleh orang-orang Spanyol dan dipaksa untuk menjadi pelayan mereka.

Lautaro pun hanya menurut namun diam-diam menyimpan dendam untuk membalas dendam pada waktunya nanti.

Dia adalah seorang anak yang brilian, dan selama periode perbudakannya, Lautaro belajar mengendarai kuda dan mempelajari keterampilan perang dari orang-orang Spanyol.

Usahanya untuk mempelajari dasar dari strategi militer Spanyol dan pengalaman dari pertempuran akan terbukti sangat penting untuk kesuksesannya sebagai pemimpin militer kelak.

Hingga pada 1552, Lautaro, merasa sudah sanggup untuk membangun pasukannya sendiri di Mapuches.

Baca Juga: Kisah Kembar Siam Asli di Dunia, Dapat Menikah dan Punya 21 Anak Sebelum Akhirnya Mati Bersama

Dia pun pulang dan menggunakan pengetahuan militernya untuk mengatur kembali tentara dan mempersiapkannya untuk pertempuran.

Lautaro mengajarkan prajuritnya untuk menggunakan kuda dalam pertempuran dan merancang taktik baru untuk mengalahkan orang-orang Spanyol.

Satu tahun kemudian, pasukan Lautaro siap untuk menyerang Fort Tucapel, 6.000 prajuritnya berhasil mengalahkan orang-orang Spanyol dan merebut benteng.

Gubernur Valdivia mencoba merebutnya kembali tetapi pada Hari Natal, 1553, tentaranya dipaksa menyerah yang mengakibatkan dibantainya orang-orang Spanyol.

Banyak penaklukan yang sukses dilakukan hingga Lautaro berhasil mengambil alih beberapa kota yang berada di bawah kekuasaan Spanyol.

Namun, keputusan selanjutnya terlalu gegabah, yakni untuk menyerang Santiago dengan pasukan kurang dari 1.000.

Dikatakan bahwa seorang pria lokal memberitahu Spanyol akan rencana serangan itu.

Pihak Spanyol pun dengan segera meluncurkan serangan mendadak terhadap tentara Lautaro dan membunuhnya di awal pertempuran.

Atas kesuksesan-kesuksesan sebelumnya, Lautaro pun menjadi sosok sosok yang dihormati dalam sejarah Cile karena tekadnya untuk membela kebebasan orang-orang Mapuche.

Baca Juga: Kisah Mitologi: Achilles, Prajurit Setengah Dewa Yunani Tapi Punya Satu Kelemahan