Find Us On Social Media :

Gurita Bisa Mencekik Pemangsanya Meski Sudah Ditelan, Termasuk Manusia

By Bramantyo Indirawan, Rabu, 5 April 2017 | 11:03 WIB

Lumba-lumba menghajar gurita sebelum memakannya

Biasanya mamalia yang bisa menyelam hingga 15 menit ini akan membanting mangsa mereka yang lebih kecil seperti ikan.

Untuk gurita lain cerita, metode sendiri harus dilakukan agar bisa melahap hewan yang memiliki tiga jantung ini.

Agar gurita dapat dimakan tanpa bahaya, lumba-lumba hidung botol menggunakan dua taktik jitu.

Pertama mereka biasanya akan menggigit gurita di mulutnya kemudian ke permukaan dan kembali ke laut agar makanannya terhantam air.

Kedua lumba-lumba memiringkan kepalanya dan melempar gurita agar terhantam.

 Setelah berhasil mematikannya maka lumba-lumba akan mendapat santapan tinggi protein yang sepantaran dengan energi yang harus dikeluarkan sebelum melahapnya.

Menggoyangkan, melempar, dan membanting bukan cara memangsa yang hanya dilakukan oleh lumba-lumba.

Di ekosistem laut dan perairan lain banyak hewan yang menggunakan metode ini.

Sebut saja paus pembunuh yang memangsa singa laut, paus lain, ikan pari, hingga lumba-lumba dengan menggigit, menggoyang, dan melemparnya agar terhantam dan mudah untuk dimakan.

Anjing laut pun melakukan hal yang sama pada mangsa mereka yang lebih kecil. Sedangkan di air tawar buaya menjadi hewan dua alam yang menggoyangkan mangsa dengan putaran mautnya.

Bagaimana dengan manusia? Saat memakan gurita kebanyakan dari kita akan memasaknya terlebih dahulu.

Tapi ada saja yang memakan gurita dengan mentah seperti lumba-lumba. Ya, sebut saja orang-orang Korea dengan kebudayaan sannakji.

Ingin mengetahui lebih lanjut cara manusia mengonsumsi gurita hidup dan fakta menarik lainnya? Cari tahu di halaman selanjutnya.