Intisari-Online.com -Lumba-lumba memang dipercaya bisa berkomunikasi satu dengan yang lain. Meski demikian, bagaimana proses komunikasi itu terjadi tak ada yang tahu persis, hingga sebuah studi terbaru berhasil mengungkapkannya. Menurut para ilmuwan yang terlibat dalam studi itu, ternyata lumba-lumba bisa berkomunikasi laiknya manusia.
Studi itu sendiri diterbitkan di jurnal Mathematics and Physic.
Para ilmuwan yang melakukan riset di Karadag Nature Reserve, Feodosia, Crimea, itu mengatakan, lumba-lumba berbicara menggunakan getaran. Satu lumba-lumba menghasilkan getaran, klik, atau siulan. Sementara itu, lumba-lumba lain akan menunggu hingga menangkap getaran itu sebelum akhirnya merespon dengan getaran juga.
“Sehingga dalam hal ini, kita dapat mengasumsikan bahwa setiap getaran merupakan fonem atau bahasa lisan lumba-lumba,” kata Vyacheslav Ryabov, peneliti lumba-lumba yang memimpin riset. “Secara esensi, proses pertukaran suara ini mirip dengan sebuah percakapan antara dua orang.”
Grafik rekaman komunikasi lumba-lumba yang berhasil dicatat olehVyacheslav Ryabov/MashablePenelitian ini melibatkan sepasang lumba-lumba hidung botol Laut Hitam bernama Yasha dan Yana. Dengan sistem audio khusus, peneliti mencatat percakapan antara lumba-lumba tersebut. Dari pengamatan tersebut kemudian di dapatkan suara-suara yang dipancarkan merupakan pola yang berbeda.
“Banyak getaran yang terekam dalam percobaan kami menunjukkan bahwa lumba-lumba bergantian dalam memproduksi getaran tersebut dan tidak mengganggu satu sama lain, yang memberikan alasan untuk percaya bahwa masing-masing dari lumba-lumba mendengarkan getaran yang lain terlebih dahulu sebelum memproduksi sendiri,” jelas Ryabov.
Studi ini, lanjut Ryabov, menunjukkan tingkat kecerdasan yang tinggi dan kesadaran pada lumba-lumba, dan bahasa mereka merupakan bahasa lisan yang berkembang, mirip dengan bahasa manusia. Sayangnya percakapan lumba-lumba ini di luar frekuensi pendengaran manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarkannya secara langsung. Ke depan, Dr Ryabov berharap temuan ini bisa mendorong untuk pengembangan hubungan dan komunikasi dengan makhluk lain.(Kompas.com)