Find Us On Social Media :

Misteri Kecantikan Ladyboy di Thailand, Bahkan Onderdilnya Pun Persis Wanita Tulen

By Yoyok Prima Maulana, Selasa, 4 April 2017 | 11:45 WIB

Masyarakat Thailand memandang transgender sebagai hal yang jamak.

Sambutan yang diberikan oleh petugas pun ramah. Kesan murahan ala waria-waria di Indonesia langsung hilang. Bahkan, terasa nuansa elegan di sini.

Keramaian tiba tiba pecah ketika pertunjukan pertama usai. Para ladyboy langsung keluar dan berjajar rapi di kiri dan kanan pintu keluar yang ada di lantai bawah.

Para calon penonton seperti saya pun penasaran. Kami mendekat ke arah para katoey. Namun, mereka malah melambai-lambaikan tangan dan yang mengajak kami untuk turun.

Penonton yang keluar dari dalam gedung juga tidak langsung pergi. Mereka justru asyik selfie dan berfoto-foto dengan para ladyboy. Sesudahnya, tangan para penonton terulur memberi tips sesuka hati kepada katoey yang diajak foto.

(Kisah Rinranda Thurapan, Meski Kini Dijuluki 'Waria' Tercantik di Thailand, Ternyata Begini Penampilannya Ketika Masih Menjadi Pria)

SULIT DIBEDAKAN

Para ladyboy tampak menikmati momen ini. Mereka bergerak anggun layaknya wanita sejati. Kebetulan tampilan fisik mendukung.

Harus diakui, beberapa di antara mereka sudah memiliki tubuh layaknya cewek tulen. Mereka memiliki payudara. Bokong mereka juga besar dan lingkar pinggang ramping seperti wanita.

Wajah tidak usah ditanya. Dengan riasan di wajah, sulit menyadari bahwa mereka itu bukan seorang wanita sejati. Belum lagi kulit yang mulus hasil perawatan. Semua bisa menipu Anda yang kurang jeli untuk membedakan antara katoey dan cewek tulen.

Dalam momen ini terlihat juga kondisi “metamorfosis” ladyboy. Belum semuanya sudah memiliki tampilan fisik wanita 100%. Ada yang jakun di lehernya masih besar. Ada pula yang tulang pipinya tetap keras seperti lelaki.

Belum lagi lengan kekar yang masih terlihat. Namun, mereka tidak malu dengan kondisi. Mereka tetap bangga karena tahu suatu saat nanti pasti akan menghilangkan tanda-tanda tubuh pria di badannya.

Rekan saya selama di Thailand, Thanadej Phupomsanam, menceritakan hal menarik. Dia mengatakan tubuh katoey dapat memperlihatkan kondisi ekonominya.