Find Us On Social Media :

James Holmes, Penembak yang Mengaku Sebagai Joker di Penayangan Film Batman

By Bramantyo Indirawan, Jumat, 31 Maret 2017 | 20:00 WIB

James

Intisari-Online.com - Pada tahun 2012 sebuah film layar lebar yang telah dinantikan berjudul Batman: The Dark Knight Rises akhirnya tayang di bulan Juli. Salah satu kota yang menayangkan kisah pahlawan berkostum kelelawar ini adalah Aurora, Colorado di Amerika Serikat.

Teater nomor 9 di bioskop Century 16 pada tengah malam cukup ramai dengan penonton.  Film baru saja berjalan di menit ke-18 saat  asap mendadak muncul di dalam studio bioskop. Penuh dengan kegelapan dan rasa linglung, suara gaduh dan percikan api keluar dari arah ambang.

Tanpa disangka, ternyata ada seorang pria yang masuk dari pintu darurat, membedil  penonton dengan senapan laras panjang!

Alarm pun berbunyi dan panik pun tak terelakkan. Para penonton berpencar dan berlari secara histeris dengan asap serta peluru mengelilingi ruang bioskop. Akhirnya mereka yang menyaksikan teror dan kebingungan ini menelpon polisi untuk meminta bantuan.

Setelah membabi-buta menembaki penonton dengan puluhan peluru, pelaku yang mengenakan baju serba hitam dan topeng gas itu meninggalkan ruangan ke arah parkiran bioskop.

Berjalan dengan santai dan tenang, pria yang mencat rambutnya dengan warna merah harus ditahan oleh aparat. Saat berhasil ditangkap, pelaku yang memiliki nama James Holmes berkata: “saya adalah Joker.” Mereferensikan pada tokoh fiksi yang merupakan musuh bebuyutan Batman. Film yang kebetulan diputar di bioskop Century 16.

12 Nyawa Melayang

Dengan antusias, para penonton yang ingin menyaksikan rilisan terbaru dari film Batman memadati teater 9. Sebut saja Ashley Moser, seorang  ibu hamil yang pergi bersama dengan putri kecil berumur 6 tahun dengan nama Veronica.

Selain Moser, beragam pengunjung lain turut hadir. Sebut saja Matthew McQuinn yang mengajak istrinya, Tom Sullivan serta anaknya Alex, dan Cierra Cowden, seorang mahasiwi yang membawa ayahnya untuk menyaksikan akhir dari trilogi Batman karya Christopher Nolan.

Tidak ada yang menyangka kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya. Para penonton di teater 9 menjadi korban penembakan karena berada di tempat dan waktu yang salah. James “Joker” Holmes membedil penonton tanpa alasan jelas, ia tidak mengenal orang yang disakiti atau dibunuh.

Malapetaka bisa menimpa kapan saja dan mereka yang berada di teater 9 harus mendapatkan pengalaman mengundang maut yang mengerikan. Ada yang berhasil melarikan diri, ada yang terluka, ada juga mereka yang tewas mengenaskan karena peluru.

Ashley Moser selamat dari penembakan bioskop ini, akan tetapi ia harus membayar dengan sebuah “harga” yang tidak akan tergantikan. Bayi di kandungan Ashley keguguran, Veronica yang berumur 6 tahun tewas, dan ia harus menjalani sisa-sisa hidupnya dengan kursi roda karena cacat.