Find Us On Social Media :

Dianggap Membuatnya Menjadi Idiot, Lydia Smear Hapus Semua Media Sosial dari Smartphone-nya

By Mentari Desiani Pramudita, Kamis, 16 Maret 2017 | 10:40 WIB

Sebelum meluncurkan kampanye di media sosial, ada beberapa strategi yang harus dilakukan

Intisari-Online.com - Lydia Smear menuliskan kisahnya di theguardian.com tentang keputusannya menghapus seluruh media sosial dari smartphone-nya. Ini dikarenakan Lydia menganggap media sosial telah membuatnya menjadi idiot.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Januari tahun ini, Lydia telah menghapus semua aplikasi media sosial dari ponselnya. Ini ia lakukan karena ingin menghindari keterlibatan yang menantang atau kecemasan yang tinggi.

(Masih Suka Adu Mulut di Media Sosial? Anda Sudah Lakukan Hal yang Sia-sia)

Seperti ketika membuka Instagram, khawatir tentang di mana ku akan tinggal di tahun depan. Di facebook banyak kesedihan yang terpikirkan ketika melihat akun teman.

Apalagi menurut sebuah laporan dari GlobalWebIndex, pengguna media sosial yang ada di smartphone telah merubah pikiran menjadi kompulsif. Dan 47% pengguna dewasa menggunakan media sosial setiap hari dengan rata-rata dua jam sehari.

Tidak ada hari tanpa membuka media sosial. Mulai dari Facebook, lalu Instagram, dan Messenger. Siklus ini terus berlanjut dan membuat Lydia merasa terganggu.

Daniel Gerrad, pendiri Addiction Helper, percaya bahwa kecanduan media sosial adalah kecanduan yang prosesnya mirip dengan perjudian. “Semakin kita melakukannya, semakin ingin kita melakukannya terus-menerus. Sehingga terblokir dari dunia nyata sangat mungkin,” ucapnya.

(Media Sosial Ladang Subur Bagi Hoax, Terutama di Musim Pilkada Seperti Sekarang Ini)

Agar tidak mengalami candu seperti di atas, Lydia pun mulai memahami media sosial. Ini ia lakukan agar tidak selalu menjadikan media sosial sebagai pelarian dari dunia nyata.

Kini, ia merasa lebih “bersih”. Ia memang masih menggunakan ponselnya. Tapi untuk membuka media sosial hanya ia lakukan sesekali dengan menggunakan komputer yang adai di rumah.

“Jadi saya bisa memastikan media sosial tidak selalu bersama saya setiap detiknya,” terang Lydia.