Find Us On Social Media :

Kantor Imigrasi, 'Neraka' bagi para WNA 'Bermasalah' yang akan Mengunjungi Malaysia

By Masrurroh Ummu Kulsum, Rabu, 1 Agustus 2018 | 14:30 WIB

BACA JUGA:20 Tahun Lagi, 7 Benda Ini Tak Lagi Kita Butuhkan, Ini Penggantinya

“Tidak ada yang tahu di mana saya selama 24 jam dan saya tidak diizinkan untuk berbicara dengan keluarga, teman atau [perwakilan dari] negara saya."

"Ketika saya mendorong lebih jauh dan bertanya mengapa, dua petugas mengancam saya dan menyuruh saya untuk diam dan duduk," akunya.

Walter juga mengatakan, dia menyaksikan petugas shift malam menawarkan kesempatan kepada para tahanan untuk menyogok mereka.

Dua orang masing-masing membayarnya 3.500 ringgit (US $ 860) dan dokumen mereka diproses di tempat. "Mereka dibebaskan segera dan dikirim kembali ke tempat mereka berasal," kata Walter.

Glorene A. Das dirut Tenaganita, yang berfokus pada hak-hak perempuan dan pekerja migran, menyampaikan tanggapannya melalui email kepada The Post.

Mereka sependapat dengan kondisi di pusat penampungan imigrasi di Bandara Internasional Kuala Lumpur dan di tempat lain di Malaysia sangat menyedihkan dan tidak dapat ditolerir.

Glorene A. Das juga menyoroti laporan yang diterbitkan pada tahun 2017, lebih dari 100 orang asing di pusat imigrasi Malaysia meninggal dalam dua tahun sebelumnya sebagai akibat dari "berbagai penyakit dan penyebab yang tidak diketahui".

Lebih dari separuh korban adalah pengungsi etnis Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar.

Das mengatakan, meskipun pihak berwenang bersumpah untuk menyelidiki kematian itu, sejauh ini belum ada kemajuan yang dilaporkan.

Daniel mengungkapkan harapannya dari Kanada tempat yang menurutnya aman, "Saya ingin dunia tahu apa yang terjadi di Malaysia di balik pintu tertutup - sisi yang tidak dapat Anda lihat."

BACA JUGA:Bikin Jalan Buntu Senilai Rp621 Miliar, Pemerintah Negara Ini Dikecam Warganya