Find Us On Social Media :

Kantor Imigrasi, 'Neraka' bagi para WNA 'Bermasalah' yang akan Mengunjungi Malaysia

By Masrurroh Ummu Kulsum, Rabu, 1 Agustus 2018 | 14:30 WIB

Meski Lee mengakui itu kesalahannya karena tidak segera memperbaharui paspornya, tapi dia mendengar cerita WNA lain dalam tahanan yang ditahan hanya karena alasan sewenang-wenang seperti membawa kartu pembayaran dan bukan uang tunai.

Nasib nahas juga dialami oleh Daniel pada bulan Mei lalu, pria transgender ini meminta anonimitas untuk melindungi privasinya, terbang ke Kuala Lumpur dari Jakarta.

BACA JUGA:Kemeja Digulung, Inilah 9 Hal yang DIsukai Wanita dari Pria Saat Pertama Bertemu

Dia dihentikan di pemeriksaan paspor dan dikirim ke kantor imigrasi.

Di sana seorang petugas langsung meneriakinya pertanyaan tanpa memberi kesempatan pada Daniel untuk menjawab.

Daniel mengatakan begitu para petugas menyadari dia seorang transgender, mereka mengolok-oloknya di depan yang lain.

Petugas itu memanggil rekan-rekannya yang lain, mengolok-olok, dan mengancamnya dengan kekerasan fisik. Bagasi dan ponselnya juga disita.

Nasib serupa juga dialami Walter, warga Afrika Selatan yang juga meminta anonimitas, ditolak masuk setelah tiba di bandara di Kuala Lumpur pada bulan Mei.

Walter, yang telah berkeliling Asia selama enam bulan, ditahan di sebuah sel tahanan.

"Kondisi di dalam sel itu menjijikkan," katanya. “Toiletnya terbuka dan dilihat semua orang, bahkan di luar ruangan."

"Seluruh ruangan berbau urin dan kotoran. Kami harus tidur di lantai semen yang dingin dan kotor, dan mereka tidak menawarkan makanan sehingga saya tidak bisa makan. Mereka hanya menawarkan sebotol air." ujarnya.

Seperti Daniel dan Lee, Walter dilarang berkomunikasi dengan dunia luar.