Find Us On Social Media :

Yuk Belajar Menerima Kritikan dengan Jiwa Besar! Begini 10 Caranya!

By Tika Anggreni Purba, Selasa, 14 Maret 2017 | 08:30 WIB

Ini Aturan Dalam Memberi Kritik

Intisari-online.com - Selama kita berada dalam sebuah kelompok sosial, hidup kita pasti tidak terlepas dari kritikan. Namun belum tentu semua kritikan membangun. Terkadang kita harus mendengar kritik tajam yang menjatuhkan, kadang-kadang juga menyakitkan hati.

Tapi, apakah kita harus menanggapinya seperti pecundang? Tentu tidak! Seperti apa pun kritikan yang diutarakan orang lain pada kita, kita tidak boleh menanggapinya dengan ego, amarah, sikap defensif, merasa terpuruk, apalagi reaksi dan sumbu pendek. Ketimbang merespons seperti itu, lebih baik berjiwa besar menerima kritikan. Begini 10 caranya seperti yang dilansir di psychologytoday.com:

1. Kenali apakah orang yang mengkritik memiliki masalah emosional atau tidak dengan kita.

Jika yang mengkritik kita adalah orang yang kita percaya, maka kita bisa menerima kritik itu tanpa menduga ada maksud terselubung. Namun, jika pelaku kritik adalah orang yang memiliki masalah emosional dengan kita, berhati-hatilah untuk tidak terlalu terpengaruh dengan kritikannya.

Untuk orang yang menginginkan kita bertumbuh dan berubah menjadi lebih baik, dengarkanlah kritikannya. Tapi untuk orang yang bermaksud negatif, lebih baik diabaikan saja.

(20 Tanda Anda Terlalu Keras Mengkritik Diri Sendiri (1))

2. Dengarkan kritik dengan hati yang luas

Ketika kita merasa ego kita tersakiti, akan sangat mudah untuk merasa jatuh dan terpuruk bahkan sebelum orang yang mengkritik kita selesai dengan perkataannya.

Jadi, lebih baik dengan rendah hati dan lapang dada mencoba mendengar kritikan yang orang lain sampaikan. Jangan biarkan diri kita terjatuh, hanya karena merasa ego kita terluka.

3. Jadilah rendah hati, bukan rendah diri

Hindari tendensi untuk menilai si pengkritik sebagai orang yang buruk dan bermaksud buruk pada kita. Sehebat apapun kita, kritikan bisa menjadi salah satu cara untuk berkembang. Jadi terimalah kritikan dengan rela dan rendah hati.

4. Selalu posisikan orang yang mengkritik kita adalah orang yang benar, sekalipun kita tidak setuju dengan perkataannya

Mengakui si pengkritik sebagai orang yang akan membangun kita sangatlah penting saat menghadapi kritikan. Walau kita tidak setuju dengan perkataannya, jangan langsung menyela.

Sambut kritikannya dengan pikiran yang terbuka dan menganggap si pengkritik memberikan nasihatnya untuk membuat hidup kita lebih bahagia, sehat, dan produktif.

5. Filter kritikan dengan kebenaran yang kita yakini

Jangan pula langsung percaya terhadap semua kritikan, tapi jangan pula langsung menolak semuanya. Jika kita percaya terhadap semua kritikan, kita bisa menjadi trauma dan buntu. Kalau kita langsung menolak semua kritikan pun tanpa menguji kebenarannya, kita sendiri yang rugi.

Jadi pilahlah kritikan apa yang menurut kita benar dan berguna bagi perkembangan kita. Jangan paksakan diri juga untuk memenuhi keinginan orang lain, jika kritik itu sebenarnya tidak sesuai dengan prinsip kita.

6. Perhatikan sisi lain dari kritik tersebut

Kadang, orang mengkritik kita ketika mereka juga sebenarnya mengkritik dirinya sendiri. Jadi jangan langsung posisikan diri sebagai orang yang tertuduh. Misalnya soal mengambil risiko, kita tipikal orang yang lebih baik berhenti bekerja ketimbang tidak bahagia misalnya.

Lalu ada orang yang mengkritik kita sebagai orang yang tidak bertanggung jawab. Namun sebenarnya dirinya lah yang terlalu takut untuk keluar, jika dia berada di posisi kita.

Klik "2" untuk melanjutkan membaca

(Tidak Semua Saran Itu Baik dan Tidak Semua Kritik Itu Buruk)