Intisari-Online.com – Penelitian menunjukkan, rata-rata orang hanya mendengar 25% dari keseluruhan cerita. Sisanya, masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri. Namun, ahli pendengaran, Paul Sacco, Ph.D, mengatakan ada beberapa kebiasaan yang membedakan pendengar yang baik dengan yang bukan. Inilah 8 kebiasaan yang dimiliki oleh pendengar yang baik:
Memberikan pertanyaan signifikanBagian dari mendengarkan aktif tidak hanya meminjamkan kuping kita, namun juga memberikan pertanyaan tambahan untuk menambah informasi. Hal tersebut merupakan cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kita menyimak apa yang mereka ceritakan.
Tidak defensifTidak semua yang kita dengarkan itu menyenangkan. Pendengar yang baik tidak menghalangi kritik negatif. Mereka justru mendengarkan dan memahami apa yang ingin orang lain utarakan sebelum menjawab. “Mereka sadar reaksinya mempengaruhi orang lain. Perbedaan antara pendengar baik dan buruk bisa terletak pada respons mereka saat berbicara dengan orang lain,” jelas Paul.
Mereka nyaman dengan percakapan tak menyenangkanLanjutan dari bersikap tidak defensif tadi, Paul menyarankan untuk menjadi pendengar yang baik kita harus sabar menahan emosi selama percakapan. Menghilangkan rasa tidak nyaman atau kemarahan meskipun percakapan tidak menyenangkan. “Kita harus merasa nyaman dengan orang yang sedang memiliki masalah. Jika kita memiliki percakapan tidak menyenangkan, sangat sulit untuk fokus mendengarkan. Namun, tidak ada salahnya dicoba,” saran Paul.
Pemimpin yang baikSebuah penelitian menunjukkan ada hubungan langsung antara kepemimpinan dengan kemampuan mendengar yang baik. Hal itu tidak mengejutkan sebenarnya. Richard Branson, CEO Virgin Group mengatakan, pemimpin yang baik mendengarkan lebih banyak daripada mendengar.
Itulah 8 kebiasaan yang dimiliki oleh pendengar yang baik. Apakah Anda memiliki ciri-ciri tersebut? (huffingtonpost)