Find Us On Social Media :

Petinggi Uni Soviet: Soekarno Terlalu Suka Berpesta dan Berdansa

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 26 Juli 2018 | 14:00 WIB

Soekarno muncul sebagai figur politik utama di mata kami. Tidak lama kemudian namanya mulai terkenal, karena sering diliput surat kabar dan disiarkan radio. Kami, anggota Presidium, mengikuti kegiatannya melalui informasi yang disampaikan oleh TASS, yang menghimpun potongan artikel surat kabar dari seluruh dunia.

TASS mengumpulkan begitu banyak bahan, sampai-sampai kami tidak dapat memahaminya. Kami memilih bagian-bagian yang penting untuk menjadi bahan perhatian.

Dengan cara demikian kami dapat mcmpelajari kelebihan Soekarno, yaitu kebijaksanaan netralnya. Kami membaca bahwa ia telah membina persahabatan yang baik dengan Yugoslavia.

Tetapi setelah beberapa tahun berlalu, Indonesia bersikap lebih dekat dengan Rusia. Kami membina hubungan perekonomian dan membantu Indonesia dalam mengolah sumber daya alamnya. Kami mulai mengenal Soekarno lebih dekat.

Baca juga: Inilah Alasan Moh. Roem Tidak Membenci Soekarno Meski Ia Ditahan Tanpa Diadili

Ia memberikan kesan tersendiri sebagai seorang pemimpin yang baik, terpelajar dan cerdas. Kecerdasan dan pengetahuan tidak selalu timbul bersamaan.

Saya telah banyak mengenal orang-orang yang sangat terpelajar tapi tidak mempunyai otak dan saya juga mengenal orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan formal dengan cukup, tapi punya kemampuan intilegensia yang tinggi. Soekarno terpelajar dan punya otak.

Sudah tentu ia punya juga kelemahan. Kami tidak selalu sependapat dengan cara-cara yang digunakannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan ada beberapa tindakannya yang tidak mudah untuk dipahami.  Saya ingin menceritakan secara terperinci mengenai perjumpaan saya dengan Soekarno dan Indonesia.

Kami sangat berharap mendapatkan undangan untuk mengunjungi Indonesia. Saya ditunjuk untuk memimpin delegasi kami. Seperti yang sudah digariskan, kamerad Gromyko harus menyertai saya ke setiap negara yang saya kunjungi.

Baca juga: Rachmawati Soekarnoputri Kecil Senang Ubun-ubunnya Ditiup Bung Karno yang Pernah Berutang untuk Pernikahan Anaknya

Kami terbang ke Indonesia menggunakan pesawat II-18s. Sempat mendarat sebentar di India dan Birma dalam perjalanan dan kemudian mendarat di Sumatra.

Kaget dimintai stadion