Find Us On Social Media :

Kisah Andrei Tupolev Si Perancang 124 Pesawat Rusia Namun Imbalannya Justru Dimasukkan ke Penjara

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 25 Juli 2018 | 22:00 WIB

Spionase dimulai lagi. Sebagai pengganti Gelembung Udara yang gagal, maka jaringan baru dibentuk lagi. Anggota-anggotanya ialah mereka yang tertarik pada rahasia-rahasia elektronis dan peralatan-peralatan.

Baca juga: Sungguh Menyedihkan Nasib Laika sang Anjing Astronot Malang yang Jadi Pahlawan Antariksa Uni Soviet Ini

Tahun 1967, di Toulouse ditangkap 2 orang Ceko yang bekerja sama sebagai mata-mata. Keduanya memakai jubah bruder dan sangat menaruh perhatian besar pada anak-anak serta  keluarga buruh-buruh yang bekerja di pabrik pesawat terbang dan elektronis di Toulouse.

Keduanya sangat pandai matematik. Keduanya dulu mendapat didikan sebagai kader pemuda komunis di Bratislava. Tujuan mereka ialah mendapat keterangan dari buruh-buruh yang jadi simpatisan. Masing-basing mendapat hukuman 8 dan 4 tahun.

Gegabah

TU-144 merupakan mahkota kebesaran Tupolev. Dalam kamar kerjanya di jalan Radio, Moskow, di tepi S. Yauza, ditengah-tengah mebel besar-besar yang lumayan tuanya, di bawah potret Lenin, Tupolev tampak gembira pada umur 77 tahun pada tahun 1965, meskipun rambutnya semua sudah jadi uban.

Penerbangan pertama dari pesawat ini baru bisa dilakukan 31 Desember 1968, tapi ini sudah berarti 2 bulan sebelum Concorde. Sesudah penerbangan pertama yang makan waktu 38 menit ini, pilot J.A. Vladimir Elyan dielu-elukan dengan penuh rasa kebanggaan.

Baca juga: Dituduh Selundupkan Data Pembuatan Bom Atom ke Uni Soviet, Pasangan Yahudi Ini Berakhir Tragis

Ketika itu di pabrik masih ada 5 pesawat dari type yang sama. Empat di antaranya belum selesai sama sekali. Orang-orang Rusia begitu yakin akan dirinya sehingga prototype dibuat berbarengan dengan pesawat-pesawat terbang seri yang pertama.

“Sejak 35 tahun terakhir ini, baru sekali ini kita yang paling top di dunia", kata Tupolev dengan puas. Orangtua ini yakin bahwa sebelum akhir Oktober 1970 mereka bisa mempergunakan pesawat-pesawat itu untuk service kommersiil.

Puteranya, Alexei, lebih berhati-hati, “Papa, jangan terlalu cepat mengumumkan sesuatu. Papa sudah ketularan orang Amerika rupanya", si anak memperingatkan. Benar saja. Pada penerbangannya yang ke 4, kaki penyangga roda depan patah sesaat sesudah mendarat.

Tahun 1969 pesawat itu hanya mengadakan 3 penerbangan. Ketika tahun 1971 diperkenalkan pada dunia untuk pertama kalinya di lapangan udara Le Bourget, pesawat itu curaa punya jumlah jam terbang 150 dan hanya 30 jam diantaranya kecepatan supersonik. Concorde ketika itu punya 500 jam terbang dan 170 di antaranya dengan kecepatan supersonik.

Baca juga: Bukan Asli Jerman, Pasukan Gunung Nazi Ini Lari Terbirit-birit ketika Digempur Habis-habisan oleh Pasukan Uni Soviet

Ketika itu pilot Rusia menolak ikut mengadakan penerbangan demonstrasi dengan alasan cuaca buruk. Ternyata dalam perjalanan pulang, pesawat mogok di Warsawa. Ahli-ahli Barat yang melihat pesawat itu dari dekat menyatakan bahwa pesawat ini sangat primitip.

Kalau dalam kecepatan rendah, kestabilannya kurang, tidak bisa membelok dengan pendek, getarannya luar biasa menjelang 500 km/jam. Itulah antara lain kekurangan-kekurangan yang didapati pada TU-144.

Orang Rusia tidak punya kesulitan pembiayaan seperti orang-orang Barat. Jadi pesawat prototype dan 5 lagi yang sedang dibangun dikesampingkan saja.

Tahun ini yang dibawa ke Le Bourget adalah pesawat terbang yang benar-benar baru, yang menghapus kesan-kesan buruk yang ditimbulkan 2 tahun y.l. Bahkan orang-orang  melupakan kesamaannya dengan pesawat buatan Inggeris-Perancis.

Lupa pula pada kecelakaan-kecelakaan pesawat terbang yang terjadi dalam 1 tahun ini di Sovyet: 2 Ilyushin 62, 2 Ilyushin 18, 1 Tupolev 154,1 Antonov 10.

Andrei Tupolev yang terkenal semasa perang dengan protottype-prototypenya dan sesudah perang dengan copy-copynya, sudah meninggal di Moskow bulan Desember 1972, pada umur 84 tahun. la tidak menyaksikan kegagalan pesawat terbangnya yang ke 124. (Paris Match)

Baca juga: Matthias Kleinheisterkamp, Panglima SS yang Jago Bertempur Tapi Memilih Bunuh Diri saat Ditangkap Uni Soviet