Kisah Andrei Tupolev Si Perancang 124 Pesawat Rusia Namun Imbalannya Justru Dimasukkan ke Penjara

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Tupolev, pembuat pesawat dari Rusia ini ingin membuat 124 jenis pesawat untuk Rusia. Tetapi, ia tidak melihat kegagalan pada pesawatnya yang ke-124.

Intisari-Online.com – Andrei Nilolaievitch Tupolev dahinya lebar dan rambutnya putih, pakai kacamata tebal bulat putih, penuh humor dan kecerdikan.

Ialah yang mengepalai industri pesawat terbang Sovyet yang punya 700.000 buruh. Ia dianggap mahluk suci yang telah merancang 124 pesawat terbang (meskipun tidak semua berhasil) dan memberi suatu kepada Rusia, yaitu bahwa suatu saat mereka akan mengalahkan Barat di langit.

la dijuluki 'Patriache', dilahirkan tahun 1888 sebagai anak keluarga buruh di Pustumazovo, dekat Moskow. Seorang ahli aerodinamika melihat bakat pada anak ini, sehingga Andrei Tupolev dimasukkan ke sekolah tehnik tinggi.

Dengan teman-temannya ia berhasil menerbangkan pesawat terbangnya yang pertama Ant-1 pada tahun 1921. Ant adalah singkatan dari namanya sendiri. Tahun 1924 ia menghasilkan pesawat terbang pengangkut Rusia yang pertama memakai metal semua, Ant-2. Ia dianggap gila.

Baca juga: Inilah Vasily Zaytsev, Sniper Kondang yang Sempat Buta Tapi Akhirnya Jadi Pahlawan Soviet

Setahun kemudian ia menerbangkan pesawat pembom beratnya yang pertama, Ant-4, yang terkenal karena mengadakan perjalanan Moskow — New York lewat Kutub Utara. Pesawat itu mencapai 21 242 km dalam 137 jam.

Tahun 1934 orang-orang menyaksikan raksasa 53 ton, Ant-20 yang lebih dikenal dengan nama “Maxime Gorki". Pesawat terbang propaganda yang digerakkan oleh 8 motor itu sampai tahun 1950 tetap memegang gelar sebagai pesawat terbang terbesar di dunia.

Ia sanggup mengangkut 72 penumpang, ada tempat pengobatan, bioskop dan tilpon otomatis. Pada salah satu penerbangannya yang pertama, Ant-20 jatuh di Lapangan Merah dan pilotnya diberi bintang Lenin anumerta.

Ditangkap Stalin.

Waktu itu sedang masa jaya-jayanya Tupolev, pencipta kapal terbang-kapal terbang raksasa. Ant—25 memecahkan rekor dunia. Pesawat itu menempuh 11500 km dalam 62 jam 17 menit.

Baca juga: Ketika Indonesia yang Pro Amerika Membantu Pejuang Afganistan Melawan Uni Soviet yang Komunis Lewat Strategi yang Sangat Rumit

Tahun 1935 Tupolev mengeluarkan pesawat pembom cepat Ant-40 yang akhirnya dibuat sebanyak 6.600 buah. Kemudian ketika kembali dari suatu perjalanan ke Eropah, Tupolev dituduh menjual rahasia-rahasia pesawat-pesawat terbang pada Jerman. la ditangkap atas perintah Stalin dan Beria.

Untuk menghindarkan siksaan, Tupolev mengaku bersalah. la dipenjarakan bertahun-tahun dalam penjara-penjara khusus yang disebut charaga, yaitu seperti yang dilukiskan oleh Soljenitsyne dalam "The First Circle".

Dalam penjara-penjara itu orang-orang tahanan terus bekerja di pabrik-pabrik Tupolev dibawah ancaman dan penjagaan sipir-sipir.

Di sini orang bisa menyaksikan dia memakai kaus kaki bolong-bolong dan kadang-kadang pakai celana kerja yang panjang untuk menghindarkan celana panjangnya sendiri yang cuma satu-satunya dari kerusakan. Kalau ia perlu melakukan percobaan-percobaan, maka pengawalan ketat selalu dilakukan.

Baca juga: Proyek Azorian: Misi Rahasia Howard Hughes yang Melibatkan CIA dan Kapal Selam Soviet yang Hilang

Bebas asal …

Pada suatu hari ia dibawa ke Kremlin dan Beria memerintahkan agar ia membuat pesawat pembom yang ringan, cepat dan tahan terbang lama serta bisa mengangkut 3 ton bom.

Kalau pesanan ini berhasil dibuat, sebagai upahnya ia boleh kembali ke isterinya, Yulia, berkumpul kembali dengan puteranya, Alexei (yang ikut memunguti kepingan2 TU-144) dan kedua puterinya Lialia serta Ciochia.

Ketika itu Tupolev tidak mendapat berita apa-apa dari mereka. Kemudian Tupolev dibawa kembali ke penjara. Sebagai hasilnya muncullah TU-103 yang berkecepatan 643 km sejam dan paling berhasil menghajar pesawat2 Jerman selama perang, antara lain pesawat Messerschmidtt 109. Pesawat TU- 103 dibuat dalam jumlah besar.

Di tengah-tengah masa perang inilah Tupolev dibebaskan dan ketika perang selesai ia tetap harus menciptakan pesawat-pesawat sipil untuk pasaran dunia. Bagaimana caranya? Yang paling baik tentu saja meniru pesawat-pesawat buatan Barat.

Baca juga: Memanfaatkan Alat Ski, Tentara Finlandia Bikin Raksasa Uni Soviet Keteteran di Perang Musim Dingin

Tidak diragukan lagi bahwa Tupolev 104 mirip dengan Comet Inggeris. Sejak tahun 1956, Tupolev 104 mengubah kehidupan di Sovyet. Jarak Moskow — Leningrad yang dulu di tempuh 12 jam dengan kereta api kini bisa dicapai 1 jam lebih sedikit dengan pesawat terbang.

Tupolev 114 merupakan tiruan yang sempurna dari Super-Star yang baling-balingnya dibuat oleh firma Lockheed, AS itu. 144 memudahkan perkembangan di Asia tengah. Tupolev 134 tidak beda dari B.A.C. Inggeris dan Tupolev 154 masih tetap seperti pesawat Inggeris.

“Gelembung udara" melawan “Burung dara"

Concorde juga jadi korban spionase industri yang dijalankan oleh Sovyet. Sejak tahun 1961, jaringan mata-mata yang diberi nama “Gelembung Udara" ditempatkan di Eropah dan merupakan tanggungjawab dari Akademi Hmu Pengetahuan di Moskow.

Suatu badan yang dinamakan V.I.N.I.T. bertugas untuk mengumpulkan dan meneliti semua penerbitan asing. Pemimpin “Gelembnng Udara" ini adalah bekas perwira tinggi pada Angkatan Perang Sovyet, Serguei Pavlov. la menyembunyikan kegiatan-kegiatannya di balik jabatan sebagai wakil perusahaan penerbangan Sovyet, Aeroflot, di Paris.

Baca juga: Operasi Barbarossa, Blunder Fatal Hitler yang Mati-matian Wujudkan Impiannya Taklukan Uni Soviet

Ketika Perancis kemudian mencium bau bahwa industri mereka sedang dimata-matai, maka dibentuklah oleh Perancis jaringan kontraspiona se yang diberi nama ”Burung Dara".

Ada 5 orang yang akhirnya jatuh ke dalam cengkeraman 'Burung Dara': salah seorang di antaranya merupakan sandera, seorang lagi karena kekurangan uang, yang ketiga karena menikah dengan seorang wanita Rusia, yang keempat karena cinta pada Rusia komunis dan yang kelima karena jadi agen rangkap. Terungkapkanlah bahwa Pavlov seorang mata- mata.

Dalam waktu kurang dari 3 tahun mereka telah berhasil mencuri rahasia-rahasia tentang pendaratan otomatis pesawat Caravelle, tentang motor Olympus yang pertama dari S.N.E.C.M.A., sistim pengereman dan komposisi mental dari pesawat supersonik Inggeris — Perancis.

15 Pebruari 1965, Pavlov di ciduk dari apartementnya yang mewah di avenue de Segur, Paris dan dari tasnya ditemukan rahasia-rahasia tentang pendaratan Concorde!

Baca juga: Samantha Smith, Gadis Kecil Amerika yang Nekat Kunjungi Uni Soviet Demi Hentikan Rencana Perang Nuklir

“Gelembung Udara" terbuka kedoknya. Bulan Maret tahun itu juga seorang Jerman Timur bernama Herbert Steinberg yang merupakan kurir Pavlov ditangkap. la bertugas mencari keterangan tentang pembuatan bagian-bagian pertama pesawat Concorde di pabrik Saint-Eloi di Toulouse.

Perancis berhubungan dengan Inggeris dalam hal ini dan Agen Rahasia Inggeris menangkap 2 nama yang terlibat dalam Gelembung Udara di Inggeris, yaitu Conway dan Kenneth. Kedua orang ini memotret kopi-kopi dari cara pembuatan Concorde.

Bruder gadungan

Ketika tahun 1965 Amerika memutuskan untuk menghentikan proyek Boeing SST yang punya 300 tempat dan kecepatan terbang 3000 km per jam, maka proyek itu sebenarnya sudah menelan biaya 600.000 juta dollar. Ini berarti bahwa saingan bagi Rusia sekarang ialah Concorde.

Spionase dimulai lagi. Sebagai pengganti Gelembung Udara yang gagal, maka jaringan baru dibentuk lagi. Anggota-anggotanya ialah mereka yang tertarik pada rahasia-rahasia elektronis dan peralatan-peralatan.

Baca juga: Sungguh Menyedihkan Nasib Laika sang Anjing Astronot Malang yang Jadi Pahlawan Antariksa Uni Soviet Ini

Tahun 1967, di Toulouse ditangkap 2 orang Ceko yang bekerja sama sebagai mata-mata. Keduanya memakai jubah bruder dan sangat menaruh perhatian besar pada anak-anak serta keluarga buruh-buruh yang bekerja di pabrik pesawat terbang dan elektronis di Toulouse.

Keduanya sangat pandai matematik. Keduanya dulu mendapat didikan sebagai kader pemuda komunis di Bratislava. Tujuan mereka ialah mendapat keterangan dari buruh-buruh yang jadi simpatisan. Masing-basing mendapat hukuman 8 dan 4 tahun.

Gegabah

TU-144 merupakan mahkota kebesaran Tupolev. Dalam kamar kerjanya di jalan Radio, Moskow, di tepi S. Yauza, ditengah-tengah mebel besar-besar yang lumayan tuanya, di bawah potret Lenin, Tupolev tampak gembira pada umur 77 tahun pada tahun 1965, meskipun rambutnya semua sudah jadi uban.

Penerbangan pertama dari pesawat ini baru bisa dilakukan 31 Desember 1968, tapi ini sudah berarti 2 bulan sebelum Concorde. Sesudah penerbangan pertama yang makan waktu 38 menit ini, pilot J.A. Vladimir Elyan dielu-elukan dengan penuh rasa kebanggaan.

Baca juga: Dituduh Selundupkan Data Pembuatan Bom Atom ke Uni Soviet, Pasangan Yahudi Ini Berakhir Tragis

Ketika itu di pabrik masih ada 5 pesawat dari type yang sama. Empat di antaranya belum selesai sama sekali. Orang-orang Rusia begitu yakin akan dirinya sehingga prototype dibuat berbarengan dengan pesawat-pesawat terbang seri yang pertama.

“Sejak 35 tahun terakhir ini, baru sekali ini kita yang paling top di dunia", kata Tupolev dengan puas. Orangtua ini yakin bahwa sebelum akhir Oktober 1970 mereka bisa mempergunakan pesawat-pesawat itu untuk service kommersiil.

Puteranya, Alexei, lebih berhati-hati, “Papa, jangan terlalu cepat mengumumkan sesuatu. Papa sudah ketularan orang Amerika rupanya", si anak memperingatkan. Benar saja. Pada penerbangannya yang ke 4, kaki penyangga roda depan patah sesaat sesudah mendarat.

Tahun 1969 pesawat itu hanya mengadakan 3 penerbangan. Ketika tahun 1971 diperkenalkan pada dunia untuk pertama kalinya di lapangan udara Le Bourget, pesawat itu curaa punya jumlah jam terbang 150 dan hanya 30 jam diantaranya kecepatan supersonik. Concorde ketika itu punya 500 jam terbang dan 170 di antaranya dengan kecepatan supersonik.

Baca juga: Bukan Asli Jerman, Pasukan Gunung Nazi Ini Lari Terbirit-birit ketika Digempur Habis-habisan oleh Pasukan Uni Soviet

Ketika itu pilot Rusia menolak ikut mengadakan penerbangan demonstrasi dengan alasan cuaca buruk. Ternyata dalam perjalanan pulang, pesawat mogok di Warsawa. Ahli-ahli Barat yang melihat pesawat itu dari dekat menyatakan bahwa pesawat ini sangat primitip.

Kalau dalam kecepatan rendah, kestabilannya kurang, tidak bisa membelok dengan pendek, getarannya luar biasa menjelang 500 km/jam. Itulah antara lain kekurangan-kekurangan yang didapati pada TU-144.

Orang Rusia tidak punya kesulitan pembiayaan seperti orang-orang Barat. Jadi pesawat prototype dan 5 lagi yang sedang dibangun dikesampingkan saja.

Tahun ini yang dibawa ke Le Bourget adalah pesawat terbang yang benar-benar baru, yang menghapus kesan-kesan buruk yang ditimbulkan 2 tahun y.l. Bahkan orang-orang melupakan kesamaannya dengan pesawat buatan Inggeris-Perancis.

Lupa pula pada kecelakaan-kecelakaan pesawat terbang yang terjadi dalam 1 tahun ini di Sovyet: 2 Ilyushin 62, 2 Ilyushin 18, 1 Tupolev 154,1 Antonov 10.

Andrei Tupolev yang terkenal semasa perang dengan protottype-prototypenya dan sesudah perang dengan copy-copynya, sudah meninggal di Moskow bulan Desember 1972, pada umur 84 tahun. la tidak menyaksikan kegagalan pesawat terbangnya yang ke 124. (Paris Match)

Baca juga: Matthias Kleinheisterkamp, Panglima SS yang Jago Bertempur Tapi Memilih Bunuh Diri saat Ditangkap Uni Soviet

Artikel Terkait