Find Us On Social Media :

Kisah Andrei Tupolev Si Perancang 124 Pesawat Rusia Namun Imbalannya Justru Dimasukkan ke Penjara

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 25 Juli 2018 | 22:00 WIB

Intisari-Online.com – Andrei Nilolaievitch Tupolev dahinya lebar dan rambutnya putih, pakai kacamata tebal bulat putih, penuh humor dan kecerdikan.

Ialah yang mengepalai industri pesawat terbang Sovyet yang punya 700.000 buruh. Ia dianggap mahluk suci yang telah merancang 124 pesawat terbang (meskipun tidak semua berhasil) dan memberi suatu kepada Rusia, yaitu bahwa suatu saat mereka akan mengalahkan Barat di langit.

la dijuluki 'Patriache', dilahirkan tahun 1888 sebagai anak keluarga buruh di Pustumazovo, dekat Moskow. Seorang ahli aerodinamika melihat bakat pada anak ini, sehingga Andrei Tupolev dimasukkan ke sekolah tehnik tinggi.

Dengan teman-temannya ia berhasil menerbangkan pesawat terbangnya yang pertama Ant-1 pada tahun 1921. Ant adalah singkatan dari namanya sendiri. Tahun 1924 ia menghasilkan pesawat terbang pengangkut Rusia yang pertama memakai metal semua, Ant-2. Ia dianggap gila.

Baca juga: Inilah Vasily Zaytsev, Sniper Kondang yang Sempat Buta Tapi Akhirnya Jadi Pahlawan Soviet

Setahun kemudian ia menerbangkan pesawat pembom beratnya yang pertama, Ant-4, yang terkenal karena mengadakan perjalanan Moskow — New York lewat Kutub Utara. Pesawat itu mencapai 21 242 km dalam 137 jam.

Tahun 1934 orang-orang menyaksikan raksasa 53 ton, Ant-20 yang lebih dikenal dengan nama “Maxime Gorki". Pesawat terbang propaganda yang digerakkan oleh 8 motor itu sampai tahun 1950 tetap memegang gelar sebagai pesawat terbang terbesar di dunia.

Ia sanggup mengangkut 72 penumpang, ada tempat pengobatan, bioskop dan tilpon otomatis. Pada salah satu penerbangannya yang pertama, Ant-20 jatuh di Lapangan Merah dan pilotnya diberi bintang Lenin anumerta.

Ditangkap Stalin.

Waktu itu sedang masa jaya-jayanya Tupolev, pencipta kapal terbang-kapal terbang  raksasa. Ant—25 memecahkan rekor dunia. Pesawat itu menempuh 11500 km dalam 62 jam 17 menit.

Baca juga: Ketika Indonesia yang Pro Amerika Membantu Pejuang Afganistan Melawan Uni Soviet yang Komunis Lewat Strategi yang Sangat Rumit

Tahun 1935 Tupolev mengeluarkan pesawat pembom cepat Ant-40 yang akhirnya dibuat sebanyak 6.600 buah. Kemudian ketika kembali dari suatu perjalanan ke Eropah, Tupolev dituduh menjual rahasia-rahasia pesawat-pesawat  terbang pada Jerman. la ditangkap atas perintah Stalin dan Beria.

Untuk menghindarkan siksaan, Tupolev mengaku bersalah. la dipenjarakan bertahun-tahun dalam penjara-penjara khusus yang disebut charaga, yaitu seperti yang dilukiskan oleh Soljenitsyne dalam "The First Circle".