Penulis
Intisari-Online.com – Penurunan berat badan yang bisa dicapai dengan diet bergantung pada defisit kalori dalam diet terhadap kalori yang dibutuhkan tubuh.
Di samping itu, ditentukan pula oleh seberapa besar timbunan lemak dalam tubuh.
Ada banyak macam diet yang bisa diikuti. Berikut ini beberapa diet yang dilakukan dengan pengawasan dokter.
Diet Dr. Atkins dikenal sebagai diet rendah karbohidrat tinggi protein, dengan membebaskan konsumsi protein dan lemak, tetapi sangat membatasi konsumsi karbohidrat.
Baca juga: Diet Ketogenik: Anda Bisa Makan Enak Setiap Hari dan Badan Tetap Kurus, Asal...
Diet ini mirip dengan diet harimau (tiger diet).
Dalam diet John Hopkins alias bananamilk diet, pelaku diet hanya menyantap 6 buah pisang dan 3 gelas susu plus suplemen vitamin-mineral setiap hari.
Diet ini membosankan dan tidak memberikan gizi yang seimbang.
Diet Scardale pada dasarnya merupakan diet rendah kalori. Menu diatur rendah karbohidrat dengan protein seimbang, tapi nilai kalorinya kurang dari 1.100 kalori.
Hampir sama dengan diet Scardale adalah diet ketogenik. Bedanya, selain mensyaratkan pola menu rendah karbohidrat dengan protein seimbang dan nilai kalorinya kurang dari 1.100 kalori, diet ini juga mewajibkan pembatasan konsumsi lemak.
Dengan pola makan demikian diharapkan timbul ketoasidosis ringan, yang dipantau lewat pemeriksaan keton bodies dalam air seni.
Dalam diet puasa alias starvasi pelaku diet tidak dibolehkan makan apa pun, kecuali minum air putih.
Diet ini tidak boleh dilakukan lebih dan 4 hari. Beberapa program perampingan ada juga yang menambahkan suplemen gizi untuk mengatasi rasa lapar dan lemas.
Baca juga: Awalnya Berniat Diet, Gadis Cantik Asal Yogyakarta Ini Malah Menjadi Pembalap Profesional
Diet Kempner (Kempner's rice diet) pada mulanya digunakan untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi.
Menu hanya terdiri atas nasi dan buah-buahan, plus preparat mineral. Karena dapat menurunkan tekanan darah, maka diet ini bisa membahayakan orang normal.
Diet Mayo dikenal juga sebagai grapefruit diet. Asupan kalorinya sangat rendah dengan membatasi konsumsi karbohidrat dan mengharamkan susu.
Sebaliknya, diet ini justru mensyaratkan konsumsi daging dan lemak tinggi.
Satu syarat lain, setiap kali sebelum makan pelaku diet hanya boleh mengkonsumsi 1,5 satuan penukar buah grapefruit, sejenis jeruk bali.
Diet Dr. Stillman, menurut perancangnya, konon cukup efektif untuk mengikis timbunan lemak tubuh di bagian-bagian tertentu.
Dalam diet ini menu diatur tinggi karbohidrat, tapi rendah protein. Pelaku diet sama sekali tidak diizinkan mengkonsumsi daging, susu, atau produk olahahnya. (dr. Andry Hartono, D.A.Nutr. – Intisari Juli 1995)
Baca juga: Mau Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet? Ini Caranya, Nomor 2 Sering Kali Kita Abaikan