Find Us On Social Media :

Selain Tradisi, Pengawetan Kepala Manusia Ini Juga untuk Pembelian Senjata Api

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 24 Juli 2018 | 20:15 WIB

Baca Juga: Rendam Kaki dengan Ramuan Ini, Racun dalam Tubuh hingga Stres Dapat Segera Diatasi!

Orang Maori mulai membuat mokomokai dari kepala budak dan tawanan perang.

Terkadang juga menatonya setelah kematian (dengan motif yang tidak bermakna) untuk dijadikan barang dagangan.

Ekspor kepala-kepala ini mulai berkurang saat penandatanganan Perjanjian Waitangi oleh Selandia Baru yang menjadi Koloni Inggris pada 1840.

Baca Juga: Dibuang Orangtuanya Karena Terlahir dengan Bibir Sumbing, Gadis Ini Tumbuh Menjadi Sangat Cantik saat Dewasa

Namun ada seorang kolektor mokomokai, Mayor Jenderal Horatio Gordon Robley, yang juga seorang perwira tentara dan seniman dan ilustrator Inggris.

Dia memiliki koleksi sebanyak 35 kepala karena tertarik pada etnologi dan terpesona seni tato.

Pada 1908, Robley berusaha menjual koleksinya ke Pemerintah Selandia Baru.

Baca Juga: Kisah Presiden Soeharto Diincar Sniper Saat Berkunjung ke Bosnia, Reaksinya Tak terduga

Namun ketika tawaran itu ditolak, sebagian besar koleksi itu dijual ke Museum Sejarah Alam Amerika, New York.

Tak hanya sampai di situ, sekitar tahun 2016 ada kampanye yang mengusahakan pemulangan mokomokai ke Selandia Baru dari seluruh museum dan koleksi pribadi di seluruh dunia.

Baca Juga: Ingin Maksimalkan Hasil Kamera Ponsel Xiaomi? Aktifkan 5 Fitur Ini!