Find Us On Social Media :

Selain Tradisi, Pengawetan Kepala Manusia Ini Juga untuk Pembelian Senjata Api

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 24 Juli 2018 | 20:15 WIB

Intisari-Online.com - Suku Maori yang menghuni Selandia Baru memiliki tradisi mengawetkan kepala orang-orang (mokomokai).

Wajah yang diawetkan itu adalh wajah-wajah yang semasa hidupnya berhiaskan tato tradisional tā moko.

Namun, tak hanya sekedar tradisi, selama Musket Wars pada awal abad ke-19, mokomokai juga dijadikan komoditi perdagangan.

Dilansir dari The Vintage News, tato pada wajah menunjukkan ketinggian status sosial dalam budaya Maori.

Baca Juga: Terlalu Mengandalkan Teknologi, Pasukan Khusus AS Bisa dengan Mudah 'Dilumpuhkan' Pasukan Khusus TNI

Ketika mereka meninggal, proses yang ditempuh untuk mengawetkan kepala terlebih dahulu dengan mengekstrasi otak.

Diikuti dengan menghilangkan bola mata dan kemudian menurupnya dengan serat rami.

Kepala kemudian direbus atau dikukus sebelum diasapi di atas api terbuka dan dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari.

Baca Juga: Berhasil Contek Rudal Udara Buatan AS, Kini Iran Siap Menggunakannya Untuk Menggempur Israel

Hasilnya adalah kepala mumi, mokomokai, yang akan disimpan oleh keluarga mereka dalam kotak berukir.

Kepala itu kemudian hanya akan dikeluarkan untuk upacara sakral.

Namun mokomokai juga menjadi barang perdagangan yang berharga selama Musket Wars (1807-1842) pada abad ke-19.

Ini dikarenakan adanya permintaan senjata api dan amunisi Eropa oleh orang-orang Maori.