Find Us On Social Media :

Hary Tanoe, Orang Terkaya ke-29 di Indonesia yang Gemar Gonta-ganti Partai

By Ade Sulaeman, Selasa, 14 Februari 2017 | 17:01 WIB

Hary Tanoesoedibjo

Intisari-Online.com - Hary Tanoesoedibjo tengah menjadi pembicaraan setelah namanya disebut oleh mantan Ketua KPK Antasari Azhar dalam sebuah konferensi pers. Hary, menurut Antasari, pernah membujuk Antasari untuk membebaskan Aulia Pohan yang ditahan KPK atas perintah Susilo Bambang Yudhoyono, besan dari Aulia Pohan.

((VIDEO) Antasari Azhar: SBY Mengutus Hary Tanoe untuk Minta Aulia Pohan Dibebaskan)

Lalu siapakah sebenarnya Hary Tanoe? Berikut ini ulasannya.

Hary Tanoe lahir di Surabaya pada 26 September 1965. Dia merupakan putra dari Ahmad Tanoesoedibjo yang juga merupakan pengusaha.

Beberapa lembaga yang pernah menjadi tempatnya mengenyam pendidikan antara lain SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Carleton University, Ottawa, Kanada (1988) serta Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).

(Antasari Azhar Sebut-sebut Aulia Pohan: Begini Keterlibatan Besan SBY Itu dalam Kasus Korupsi BI)

Hary menikahi Liliana Tanaja dan memiliki lima orang anak, yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo.

Raja media

Nama Hary mulai dikenal setelah dirinya menguasai perusahaan media Bimantara Citra yang kemudian berubah nama menjadi Global Mediacom. Dia menjabat sebagai Presiden Direktur Global Mediacom sejak 2002, Presiden Direktur Media Nusantara Citra (MNC) dan RCTI sejak 2003, serta sebagai Komisaris Mobile-8, Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya.

Ia mengundurkan diri sebagai CEO MNC pada tahun 2016. Dia masih menjadi presiden komisaris MNC; setelah mengangkat kakak iparnya  David Fernando Audy sebagai Presiden Direktur pada bulan September 2016.

Anak sulungnya, Angela Herliani Tanoesoedibjo, menjadi direktur MNC pada bulan yang sama. Dia adalah direktur dari GlobalTV.

Pada Agustus 2015, Hary bermitra dengan Donald Trump, setelah keduanya mencapai kesepakatan dengan Trump Hotel Collection untuk membangun Resor mewah bintang enam pertama dan pengembangan perumahan di Asia. Resor ini akan berlokasi di pantai barat daya Bali dan akan selesai pada 2018.

Dari bisnis-bisnis tersebut, Hary Tanoe kerap masuk dalam daftar orang-orang terkaya di Indonesia. Data terakhir dari Forbes menyebutkan bahwa Hary berada di urutan ke-29 orang terkaya di Indonesia pada 2016 dan berada di urutan ke 1324 orang terkaya di dunia pada 2015.

Gonta-ganti Partai

Nama Hary mulai muncul di dunia politik saat disinya mengumumkan diri bergabung dengan Partai Nasdem pada Oktober 2011. Di Nasdem, Hary menempati posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Namun, pada Januari 2013, Hary mengumumkan dirinya sudah keluar dari Partai Nasdem.

Berselang satu bulan kemudian, Hary mengumumkan dirinya bergabung dengan Wiranto di Partai Hanura. Hary menduduki posisi Ketua Dewan Pertimbangan dan sempat menjadi Calon Wakil Presiden dari Hanura, berpasangan dengan Wiranto yang menjadi Calon Presiden. Tidak lama setelah Pemilu dan Pilpres 2014, Hary Tanoe kembali keluar dari partai.

Pada Februari 2015, Hary mantap memilih untuk mendirikan partai sendiri dengan nama partai Persatuan Indonesia atau biasa disebut Partai Perindo. Hingga kini, Hary masih setia di partai yang awalnya merupakan organisasi mas tersebut.