Find Us On Social Media :

Kisah Raja Shaka Zulu, 'Napoleon dari Afrika' yang Tersohor Gila, Kejam dan Haus Darah

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 20 Juli 2018 | 12:45 WIB

Dingiswayo mempersiapkan ini dengan mengorganisir para pemuda ke dalam resimen berdasarkan kelompok usia mereka.

Baca Juga: Kisah Petapa India yang Pamerkan 'Kesaktiannya' Bisa Hidup Kembali Setelah Dikubur Selama 40 Hari

Shaka segera direkrut sebagai seorang prajurit, dan resimennya dikenal sebagai Izi-cwe ('Bushmen').

Shaka diperlengkapi dengan perisai oval dan tiga tombak.

Pertempuran antara suku-suku biasanya diawali dengan dua orang yang saling berdiri berhadap-hadapan pada jarak 35 hingga 45 meter.

Kemudian masing-masing pihak akan melemparkan tombak ke arah musuh.

Baca Juga: Coba Saingi Indonesia, Malaysia Bikin Senapan Sendiri Tapi malah Jadi Olok-olokan Dunia

Pertempuran berakhir ketika salah satu dari mereka melarikan diri, atau jika dikejar mereka akan meletakkan senjatanya dan menyerah kalah.

Shaka Merancang Tombak dan Pertempuran Baru

Karena tombak pemberian itu dirasanya terlalu rapuh, maka Shaka menciptakan iklwa, sebuah tombak dengan pisau besar yang melekat pada pegangan pendek yang kuat.

Shaka juga menyempurnakan formasi militer yang ada ke dalam formasi ‘tanduk kerbau’ yang sekarang dikenal.

Baca Juga: Para Ilmuwan Ini Mampu Mengubah Timah Menjadi Emas Tapi Tidak Mau Memproduksinya