Find Us On Social Media :

Polemik Pembunuhan Keluarga Tsar: Saksi Melihat Lima Orang Tahanan Wanita

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 17 Juli 2018 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com – Pembunuhan ngeri atas diri tsar, isteri dan anak-anak mereka di gudang bawah tanah rumah Ipatiev pada tahun 1917, tidak hilang-hilang dari ingatan orang. Tetapi apakah pembunuhan oleh kaum bolsyevik itu benar-benar terjadi?

Apakah tsaritsa dan empat orang putrinya masih dibiarkan hidup lebih lama sedikit? Anthony Summers dan Tom Mangold dalam "berkas Romanov" (Albin Michel) menceritakan peristiwa itu berdasarkan penelitian kriminal dan sejarah. Intinya seperti berikut ini yang ditulis oleh Bernard Boringe dari Historia dan dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 1981.

--

Kedua wartawan Inggris itu  mempertanyakan beberapa pertanyaan lain, tetapi merekapun tertarik pada dokumen-dokumen yang diabaikan mentah-mentah oleh hakim Sokolov.

Tampaknya pasti, bahwa tanggal 16 Juli, sebuah kereta api dipaksa menunggu di rel di garasi   Ekaterinburg. Tira-tirai gerbong kereta api tertutup rapat. Iring-iringan mobil bergerak tanggal 17 dan  mengambil jurusan Perm, kota yang terletak kurang lebih 300 km di sebelah utara Ekaterinburg.

Baca juga: Novichok, Racun Saraf CIptaan Uni Soviet yang Ampuh Lumpuhkan Tubuh, Lebih Kuat dari Gas Sarin

Dalam musim panas dan musim gugur 1918, berita tersebar luas ke Perm bahwa isteri tsar dan putri-putrinya diasingkan ke kota tersebut.

Dikutip pula tempat-tempat penahanan mereka secara beruntun: mula-mula di kantor pajak, lalu (sejak akhir September) di rumah seseorang bernama Berezine di jalan Obvinskla, dan akhirnya di sebuah biara yang tidak diketahui dengan tepat letaknya.

Pelbagai saksi mengungkapkan sebagai berikut: Seorang perawat dari Perm, Nathalie Moutnykh, diberi tahu mengenai kehadiran lima wanita keluarga Romanov. Pada bulan September, ia menerima wewenang untuk mengunjungi para tahanan bersama kakak laki-lakinya dan calon kakak iparnya.

Cerita yang diberikannya lebih lanjut tentang kunjungannya itu dibuat di bawah sumpah.

Baca juga: Inilah Vasily Zaytsev, Sniper Kondang yang Sempat Buta Tapi Akhirnya Jadi Pahlawan Soviet

"Kami turun ke lantai bawah dan di sebuah kamar yang remang-remang cahayanya, saya melihat tsaritsa Alexandra Feodorovna dan putri-putrinya dalam keadaan yang patut dikasihani, tetapi saya tak begitu mengenali mereka."

Di lain pemeriksaan ia menceritakan:  "Berdasarkan cerita kakak saya, saya mengetahui bahwa  Nicolas sendiri dan pewaris tahtanya telah ditembak dan mayatnya dibakar di luar Ekaterinburg, tapi sisa keluarganya, yaitu putri-putrinya dan Alexandra Feodorovna, telah dibawa ke Perm."