Find Us On Social Media :

Lahan Sempit Bukan Alasan untuk Tidak Menanam Sayur

By Agus Surono, Senin, 16 Januari 2017 | 07:07 WIB

Hidroponik, Cara Bertanam yang Sederhana dan Kaya Manfaat

Warga yang ingin menanam sayur atau buah di rumah bisa meminta tanaman ini secara gratis ke pengurus RT.

Media tanam bisa beragam, mulai dari pot bunga, polybag, botol bekas air mineral, atau bekas talang air. Metode penanaman ada yang memakai tanah saja, ada pula yang ditanam hidroponik sehingga tak perlu tanah dan tidak disiram tiap hari.

Untuk menyuburkan tanah, warga juga menyumbangkan sampah organik sisa memasak. Sampah ini dikumpulkan dalam galon komposter. Dalam satu bulan, hasilnya bisa "dipanen" sebagai pupuk padat dan cair.

Selain itu, daun-daun kering juga dikumpulkan dalam satu wadah komposter yang lain. Waktu pembusukan hingga menjadi pupuk lebih lama, yakni sampai tiga bulan.

Meski demikian, warga masih tetap membeli pupuk kandang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, bibit sayur juga masih dibeli dengan uang kas RT ini.

Tanaman obat

Pilihan lainnya adalah memanfaatkan lahan untuk tanaman obat. Opsi ini diambil warga RT 004 RW 005 Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Di lahan taman seluas 40 meter persegi, tumbuh puluhan jenis tanaman yang memiliki khasiat berbeda-beda.

Alex Rumende, warga RT 004 RW 005 Pegangsaan, pernah merasakan khasiat daun binahong yang ditanam di taman RT ini. Luka lecet akibat kecelakaan beberapa waktu lalu diobati dengan daun binahong yang diremas dan dioleskan ke luka itu.

"Pernah juga saya pakai daun jambu untuk mengobati diare. Sekali minum air seduhan daun jambu ini, diare saya berhenti," kata Alex, yang dipercaya mengurus taman ini.

Yuyun Azam, penggerak PKK RT 004 RW 005 yang juga mengurusi taman ini, mengatakan, tanaman yang ada di sini bisa dimanfaatkan warga secara gratis. Umumnya, tanaman dipakai daunnya.

Di RT 004 ini, taman dibuat di atas lahan bekas WC umum. "Dulu, lokasi ini adalah mes Belanda, dan ada WC di tengahnya. Sekarang warga sudah punya WC di rumah masing-masing sehingga WC umum ini kami bongkar dan dijadikan taman pada tahun 2007," katanya.

Tanaman yang awalnya tumbuh di lokasi ini adalah tanaman hias saja. Lalu, untuk mengikuti Lomba Pemanfaatan Tanah Pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga 2015, warga mengubah taman menjadi taman herbal. Di lomba tingkat Provinsi DKI itu, taman RT 004 ini meraih juara harapan I.

Dari sisi perawatan, tanah di taman ini juga diberi pupuk kandang. Sama seperti di Cikini, daun kering dari taman dikumpulkan dalam komposter dan diolah menjadi pupuk. Pupuk ini dikembalikan ke taman meskipun belum mencukupi seluruh kebutuhan.

Lahan yang terbatas di tengah Kota Jakarta bisa menghadirkan kesejukan sekaligus memberikan manfaat bagi warganya. Tentu saja, hal itu harus disertai penanaman tanaman yang dibutuhkan warga.

Selain itu, seperti anak teman saya tadi, mulai suka sayur karena tahu proses menanamnya. Bahkan bisa ikut memanen.