Find Us On Social Media :

Menurut Legenda, Gunung Agung Merupakan Potongan Gunung Mahameru di India yang Jatuh di Tanah Bali saat Diangkat oleh Para Dewa

By , Senin, 2 Juli 2018 | 22:01 WIB

Abunya sampai ke daerah Sumbawa.

Lain halnya yang tertulis pada lontar catatan sejarah Bali, letusan terakhir gunung itu terjadi tahun 196.

Sebelumnya pemah juga meletus pada tahun 191 dan 148.

Warga sekitarnya pun tak ada yang tahu persis ihwal gunung tersebut.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Ini Dianggap Lebih Dahsyat Dibanding Letusan Gunung Tambora dan Gunung Krakatau, Para Ilmuwan Menemukan Jawabannya

Pengetahuan dan mitos mengenai gundukan tanah setinggi 3.031 m ini hanya mereka dapatkan dari tradisi lisan generasi ke generasi.

Legenda yang mereka percayai, gunung ini merupakan bagian dari G. Mahameru di India.

Menurut kisahnya, pada zaman dahulu ketika sebagian Mahameru diangkat oleh para dewa ke sini, tiga potong gumpalan tanahnya jatuh.

Satu jatuh di kawasan Jawa dan berubah menjadi G. Semeru, yang kedua jatuh di Bali membentuk Gunung Agung, dan yang terakhir jatuh di P. Lombok menjelma menjadi G. Rinjani.

Oleh karena itu ketiga gunung tersebut bisa dibilang masih bersaudara.

Pada waktu tertentu mereka harus melakukan persembahan ke tiga tempat tersebut.

“Sampai sekarang masyarakat Bali masih menganggap Gunung Agung sebagai tempat suci seperti halnya orang India menganggap G. Mahameru. Semakin tinggi suatu tempat, semakin suci karena di sana dipercaya bersemayam Sanghyang Widi Wasa," kata Shadeg SVD, rohaniwan yang sejak 1950 sudah menekuni budaya Bali.