Find Us On Social Media :

Gara-gara Pernah Diserang oleh Para Pilot CIA, Angkatan Udara RI Semakin Bersemangat untuk Memiliki Radar

By Agustinus Winardi, Senin, 2 Juli 2018 | 16:15 WIB

Baca juga: A-4 Skyhawk Jet Tempur Pembom Nuklir TNI AU Asal Israel yang Ternyata Berteknologi Seperti Motor Vespa. Kok Bisa?

Radar Nysa yang digelar di pulau Morotai, pulau Seram, pulau Kai Besar dan di pulau Saparua masing-masing dua unit radar untuk mendapatkan liputan tiga dimensi.

Agar mendapatkan liputan radar tiga dimensi yang mencakup posisi, ketinggian, dan jarak sasaran, maka radar Nysa diinstalasi dengan dua unit terdiri dari radar Nysa B untuk mengetahui posisi dan jarak sasaran.

Sedang radar Nysa C untuk mengetahui ketinggian sasaran.

Radar Nysa yang digunakan oleh AURI termasuk jenis mobile dimana seluruh kabin ditempatkan atas trailer.

Kemudian tahun 1961 selesai diinstalasi oleh Air Field Control radar dipangkalan udara dan di pelabuhan laut, di antaranya di Kemayoran, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Iswahjudi, Tanjung Perak, dan Abdulrachman Saleh.

Sampai dengan tahun 1962, beberapa unit radar selesai diinstalasi dan siap digunakan sesuai fungsinya yaitu di Tanjung Pinang berfungsi sebagai Early Warning, di Cisalak dan Ploso sebagai fighter recovery serta di Pemalang, Congot, dan Ngliyep sebagai low cover.

Setelah membeli radar dari Polandia dan Inggris, kemudian AURI terus mengembangkan dan melengkapi sistem pertahanannya.

Selain tambahan berupa alat komunikasi juga didatangkan radar jenis P-30 buatan Rusia.

Dengan kedatangan radar P-30, maka secara kuantitas seluruh wilayah udara Indonesia yang melingkar sepanjang garis pantai  dapat membentuk rantai pertahanan yang rapat dan efektif