Find Us On Social Media :

Selama PD II, Amerika Ubah Lemak Babi Menjadi Bom, Ibu-ibu pun Turut Berperang Lewat Dapur

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 1 Juli 2018 | 10:53 WIB

Baca Juga: Bule Ini Jatuh Miskin Setelah Menikahi Wanita Indonesia, Hartanya Dikuras Puluhan Miliar. Padahal Cintanya Tulus!

Setelah terkumpul sebanyak satu pon, lemak itu harus diserahkan ke salah satu dari 250.000 tukang daging yang berpartisipasi atau kepada pedagang daging eceran.

Susan Strasser, penulis buku Waste and Want: A Social History of Trash mengklaim bahwa sebagai alat propaganda, program ini terbilang berhasil.

Wanita yang memberikan kontribusi merasa senang menjadi bagian dari upaya perang.

Bahkan jika kontribusi itu agaknya menyerupai tipu muslihat.

Baca Juga: Inilah Zenobia, Ratu Pemberontak yang Memukul-Hancurkan Legiun Romawi yang Legendaris Itu

Jenis bahan peledak yang dibuat dengan lemak semacam itu tidak begitu penting dalam perang, kata Strasser.

Hal ini karene Amerika memiliki banyak sumber daya.

Namun menjaga agar para wanita sibuk dan produktif selama masa perang adalah hal yang penting.

Baca Juga: Tak Terkalahkan, Apa Kekuatan sekaligus Kelemahan Prajurit Lapis Baja Persia Kuno Berikut Kuda Perang yang Mereka Tunggangi?