Find Us On Social Media :

Bias Kognitif, Bukti bahwa Pikiran Manusia Kadang-kadang Memang "Menyimpang"

By Tika Anggreni Purba, Kamis, 15 Desember 2016 | 08:02 WIB

Olahraga untuk Menjaga Kebugaran Otak

Situasi ini sering terjadi untuk benda-benda lainnya, seolah kita akan rugi kalau tidak membeli barang-barang itu segera.

2. Affect heuristic, saat kita cenderung mengambil keputusan berdasarkan emosi.

Bias kognitif affect heuristik, membuat kita lebih mengutamakan emosi ketimbang logika. Contohnya, seperti studi yang dilakukan di Shukutoku University, Jepang. Partisipan penelitian menilai bahwa penyakit yang membunuh 1.286 orang dari 10.000 orang lebih fatal dan berbahaya ketimbang penyakit yang tingkat kematiannya 24,14% dari 10.000 orang. Padahal jelas, persentase tersebut menunjukkan bahwa penyakit kedua, dua kali lebih mematikan ketimbang yang pertama.

Orang cenderung bereaksi emosional dengan membayangkan 1.286 orang meninggal, ketimbang angka persentase yang tidak menggambarkan apa-apa dalam pikiran dan emosi seseorang.

3. Fundamental attribution error, salah dalam memprediksi dan menilai seseorang.

Bias kognitif ini sering terjadi ketika seseorang menghubungkan perilaku seseorang dengan kepribadiannya. Misalnya, orang cenderung menilai kinerja buruk seseorang gara-gara dia terlalu malas. Padahal bisa saja banyak alasan yang membuat kinerja seseorang memburuk. Mungkin ia punya masalah, dsb. 4. The ideometer effect, saat apa yang kita bayangkan membuat kita menjadi emosional.

Bias kognitif ini yang bisa menjelaskan mengapa aktor/aktris bisa berperan begitu emosional di film. Mereka biasanya membayangkan/memikirkan skenario buruk, kenangan yang sulit, dan situasi yang menyedihkan, yang membuat mereka bisa berakting menangis. Termasuk juga untuk akting senang dan marah.

5. Confirmation bias, saat kita cenderung berpendapat dulu baru mencari kebenarannya.

Situasi ini terjadi saat kita meyakini/mempercayai sesuatu bukan berdasarkan fakta. Sehingga kita berusaha untuk mencari bukti dari apa yang kita percayai.

6. Conservatism bias, sulit mempercayai informasi baru

Bias ini membawa orang untuk percaya bahwa informasi yang sudah ada lebih benar ketimbang informasi-informasi yang baru. 7. The ostrich effect, bersembunyi saat masalah datang.

Sering pula disebut efek burung unta, karena burung unta, ketika takut akan menguburkan kepalanya di tanah. Efek ini menunjukkan kecenderungan manusia untuk bersembunyi dan lari dari masalah. Berapa banyak orang yang langsung mau menghadapi masalah?

klik "2" untuk melanjutkan membaca enam bias kognitif lainnya.

baca juga: 10 Cara Sederhana Agar Tidak Jatuh ke Dalam Perangkap Pikiran Sendiri